Malang, tvOnenews.com - Rumah sepasang pasutri lansia yang terletak di Jalan Candi Mendut 5 RT 04 RW 10 Kelurahan Mojolanggu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, diobok-obok maling saat sedang berangkat ke masjid untuk menunaikan salat subuh.
"Pelaku mengobok-obok rumah milik pasutri lansia berinisial SA (70) dan YA (65), yang terletak di Jalan Candi Mendut Blok 6 RT 5 RW 10 Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang," kata Catur Mulyono, Ketua RT 04, RW 10 Kelurahan Mojolangu, Jumat (3/11).
Dikatakan Catur, pasutri (korban) saat berada di dalam Masjid Al Ihklas sekitaran rumah korban. Korban sempat mengecek CCTV rumahnya melalui handphone. Lantaran merasa aneh, pemilik rumah segera bergegas pulang karena melilihat CCTV seolah sengaja ditutupi sesuatu.
"Saat itu melihat CCTV kok ditutupi, akhirnya curiga, pulang dan melihat ada orang dalam rumah. Kemudian teriak maling, pelaku lari lewat rumah di belakangnya," ujar Catur kepada awak media, Jum'at (3/11).
Mendengar teriakan maling, pelaku langsung kabur lewat atap lalu melompat turun menuju blok sebelah yaitu Jalan Candi Mendut Blok 5.
"Mengetahui kabur ke blok sebelah, satpam berusaha mengejar namun sudah kehilangan jejak pelaku," tambahnya.
Diungkapkan Catur, setelah melihat rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi, diketahui pelaku berganti pakaian.
"Jadi, pelaku yang berjumlah satu orang itu masuk ke rumah korban melalui atap kaca yang dipecah lalu menjebol teralis. Kemudian, pelaku mencuri HP seharga Rp3 juta," ungkapnya.
Pelaku saat beraksi di dalam rumah korban, pelaku berpakaian ala ninja, yaitu berpakaian serba hitam dan memakai topeng balaclava.
"Namun saat kabur ke blok sebelah, pelaku mencopot pakaian ninjanya dan berpakaian biasa," ungkapnya.
Rekaman cctv maling usai berganti pakaian saat berusaha kabur
Berdasarkan rekaman CCTV, diperkirakan pelaku berusia sekitar 30 tahun. Dan ketika kabur, memakai kaos berwarna coklat dan bercelana jeans pendek.
Dirinya menambahkan, bahwa korban belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Sepertinya, korban belum laporan ke polisi. Dan setahu saya, rumah korban ini sudah tiga kali jadi sasaran pencurian, dimana saat kejadian kedua, korban kehilangan perhiasan gelang emas," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengungkapkan, pihaknya akan segera mendalami kejadian tersebut.
Dan apabila menjadi korban kejahatan, warga seharusnya segera melapor ke polisi.
"Dari laporan tersebut, kami akan melakukan olah TKP. Selanjutnya dari hasil olah TKP, kami melakukan penyelidikan," tandasnya. (eco/far)
Load more