Melihat banyaknya siswa yang mengalami trauma, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan UPT Perlindungan Perumpuan dan Anak (PPA) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan assesment awal.
"Kemarin sudah tak sampaikan juga, supaya UPT mendatangi sekolah dan mendapatkan identitas anak-anak yang juga ketakutan. Dan pihak sekolah akan kami kirimi undangan, untuk selanjutnya (yang diperiksa) kepala sekolah, kemudian dua anak yang diduga melakukan ini,” tandasnya.
Informasi sebelumya, salah satu siswanya yang duduk dibangku kelas 4 berinisial RA (10) dan tercatat warga RT 15 RW 03 Desa Pentungsewu Kecamatan Dau Kabupaten Malang, mengalami luka sayatan pisau cutter di bagian pipi yang dilakukan terduga pelaku berinisial H (11) saat jam pulang sekolah.
Salah satu guru MI, Siti Jumaita mengatakan, kejadian bermula pada Selasa (31/10) saat salat duhur, terjadi perkelahian antara siswa kelas 4 berinisial RA (10) dan siswa kelas 5 berinisial H. Namun, persoalan itu segera terselesaikan usai dilerai oleh salah satu guru.
"Jadi waktu salat duhur sekitar setengah satu itu RA sama H ini bertengkar di musala. Katanya RA menganggu H hingga mencakar awalnya. Pas itu ada guru pak Hari yang melerai," ujar Ita sapaan akrabnya kepada awak media pada Jumat (3/11).
Waktu itu, pihak sekolah beranggapan persoalan sudah selesai. Kemudian saat pulang sekolah pada Selasa (31/10) sekitar pukul 13.30 WIB, siswa kelas 5 berinisial H mendatangi RA yang ada di luar sekolah untuk mengajaknya kembali masuk.
"Jadi tasnya RA ini sepertinya dipegangin H dan diajak masuk ke sekolah lagi. Tapi RA menolak dan sempat terjadi cekcok hingga akhirnya RA langsung menarik kerah bajunya H hingga dia tercekik dan sulit bernafas," ungkap Ita.
Load more