Ular phyton yang sedang dimandikan itu telah dipelihara dan diternakkan rika selama dua tahun. Keturunannya telah dijual ke sejumlah penghobi ular dengan harga antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per ekor. Setelah selesai dimandikan, dengan cara dipanggul melingkar di bahunya, ular besar itu dibawa masuk ke sangkarnya kembali.
"Yang ini makanannya ayam atau kelinci. Tapi makannya satu minggu sekali. Kalau yang agak kecil makanannya tikus," terang Rika sambil memasukkan ular yang paling besar ke sangkarnya.
Selain phyton, Rika juga memiliki ular jenis albino yang harganya cukup mahal. Ular yang kulitnya didominasi warna kehitaman ini harganya mencapai satu juta rupiah per ekor dengan ukuran sebesar jempol kaki. Sedang yang berukuran besar bisa tembus tiga juta rupiah.
Meski setiap hari ular-ular peliharaannya selalu mendapat kasih sayang, namun bukan berarti tanpa risiko. Rika mengaku sering digigit namun dengan kemampuannya bisa mengatasi gigitan ular. Selain itu juga sering dililit bahkan pernah dililit lehernya hingga nyaris kehabisan nafas.
"Ketika dililit itu mulut saya sudah keluar busa dan urat-urat wajah saya sudah sangat tampak membiru karena lilitannya mengunci tidak mau lepas. Saya sudah dikerumuni tetangga. Untung saya ingat kelemahan ular itu air. Lilitannya baru dilepas setelah kepalanya dibasahi air oleh adik saya," cerita Rika.
Ular-ular yang dipelihara Rika telah dipersiapkan stok makanan kesukaannya, sejumlah tikus berbagai jenis dipelihara sebagai makanan ular. Namun untuk ular yang besar telah dipersiapkan ayam dan kelinci.
Ular indukan dan pejantan yang diternakkan rika kini berjumlah sembilan ekor. Rika juga memiliki ular albino hijau. Ular jenis ini termasuk kategori ular penurut tidak agresif. Sehingga bisa digendong sambil beraktivitas dan diajak bermain serta menemani saat Rika beristirahat. (usi/far)
Load more