Malang, tvOnenews.com - Kebakaran rumah di kawasan padat penduduk, tepatnya di Jalan S Supriyadi RT 09 RW 04 Kelurahan Sukun, Kota Malang, diduga sumber api dari kompor yang lupa dimatikan.
Peristiwa kebakaran yang diketahui sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (4/11) menimpa dapur rumah ibu Suparji atau Nurul Hayati (58) dan satu rumah milik Baidowi (55).
Solikin (55) anggota Satlinmas Kelurahan Sukun mengatakan peristiwa kebakaran berawal dari kelalaian ibu Nurul Hayati yang saat itu sehabis mengoreng kerupuk di ruang dapur bagian belakang lupa mematikan kompor berbahan bakar gas LPG.
"Saat itu di rumah ibu Nurul ada giat pertemuan keluarga. Diduga selesai mengoreng kerupuk, ibu Nurul keburu menemui saudaranya dan lupa mematikan kompornya," ujar Solikin kepada tvOnenews.com, Sabtu (4/11).
Lanjut, bersamaan itu ada salah seorang warga mengantarkan makanan ke rumah Baidowi yang rumahnya berdempetan dengan ruang dapur milik ibu Nurul dan melihat kondisi kompor didapur ibu Nurul masih dalam keadaan menyala.
"Warga sempat bilang ke Pak Baidowi yang saat itu sedang rebahan di dalam kamar kalau kompor ibu Nurul dalam kondisi menyala. Setelah ditinggal beberapa menit kemudian langsung terbakar," ujarnya.
Sementara Baidowi mengatakan, saat dirinya sedang rebahan didalam kamar dan mendengar kabar dari tetangga. Dirinya hendak beranjak untuk menantikan kompor tersebut, namun api sudah membesar hingga menjalar ke atap rumahnya.
"Terdengar suara ledakan satu kali dan api langsung membesar hingga menjalar ke atap rumahnya. Spontan saya lari menyelamatkan diri," kata Baidowi.
Api semakin membesar dan membakar seluruh rumah Baidowi, perangkat RW setempat langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran dan Polsek Sukun.
Mendapatkan laporan adanya kebakaran, lima unit mobil kebakaran langsung meluncur ke lokasi dan langsung melakukan pembasahan.
"Alhamdulillah 30 menit kemudian api sudah bisa dipadamkan oleh petugas damkar Kota Malang," imbuh Baidowi.
Terpisah, Kapolsekta Sukun AKP Yoyok Ucuk Suyono saat dikonfirmasi tvOnenews.com mengatakan, saat itu Ibu Nurul Hayati sedang giat pertemuan dengan keluarganya, dan saat itu dirinya (Nurul) sedang mengoreng kerupuk di ruang dapur belakang rumahnya yang dempet dengan rumah Baidowi.
"Saat menemui keluarga besarnya, Ibu Nurul lupa mematikan kompor yang dibuat mengoreng kerupuk," ujar AKP Yoyok, Sabtu (4/11).
Diungkapkan pria yang pernah menjabat Kanit Reskrim Polsekta Klojen, sempat terjadi suara ledakan satu kali berasal dari tabung LPG hingga api membakar ruang dapur dan menjakar ke rumah Baidowi.
"Api membesar hingga terdengar suara ledakan berasal dari tabung LPG milik ibu Nurul," jelasnya.
Akibat kebakaran ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian material khususnya yang menimpa rumah Baidowi kisaran puluhan juta rupiah.
'Kalau kerugian material yang parah menimpa rumah Baidowi sekitar Rp 100 juta lebih," pungkasnya. (eco/gol)
Load more