Jombang, tvOnenews.com - Seorang perempuan berani dan tidak merasa jijik terhadap binatang yang lazimnya dihindari perempuan, adalah Rika Purnomo (41) warga Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, sering menjadi pawang ular dadakan.
Di desanya sendiri dan desa-desa sekitarnya, nama Rika Purno telah banyak dikenal sebagai penjinak ular.
"Ya karena ular liar yang saya tangkap dengan alat khusus itu. Itu kan spesial alat untuk menangkap ular. Jadi ya mudah saja menangkapnya asal lokasinya memungkinkan," tambahnya.
Ular-ular liar yang ditangkap Rika, sebagian dipelihara jika jenis dan warnanya bagus. Namun tidak jarang juga langsung dijual dengan harga tidak mahal. Sebab ular jenis phyton atau sanca harganya hanya berkisar 300 ribu rupiah meskipun panjangnya lebih dari 3 meter.
Untuk pembelinya, bagi Rika bukan pekerjaan sulit. Sebab Rika telah mengetahui jaringan bisnis ular. Sebagian ada yang ditangkar dan ada pula yang dipelihara hanya karena hobi.
Di rumahnya, Rika kini memiliki 9 ekor ular terdiri beberapa jenis, yang paling besar jenis phyton dengan ukuran panjang 5 meter dan berat sekitar 50 kilogram, yang kedua juga phyton betina dengan panjang sekitar 4 meter dan berat sekiar 30 kilogram.
"Yang dua ini makannya kelinci atau ayam. Sedang yang lain cukup tikus. Karena saya juga beternak tikus sebagai cadangan makanan ular-ular yang saya pelihara. Enaknya ular itu makannya tidak setiap hari," jelas Rika.
Ular-ular miliknya jenis albino, katanya, cukup bersahabat tidak pernah agresif melawan, yang penting memegangnya dengan cara yang benar, tidak membuatnya terkejut, tidak menyakiti dan ular dalam kondisi kenyang.
"Yang penting lagi tangan kita tidak berbau amis. Sebab kalau memegang ular dengan tangan berbau amis kejadiannya bisa di luar dugaan," terang Rika.
Karena jinak dan telah lebih dari dua tahun dipelihara, beberapa ular telah menjadi teman bagi Rika. Bukan saja saat bermain, pada saat Rika bekerja juga sambil membawa ular dan tidak meronta-ronta. (usi/hen)
Load more