Surabaya, tvOnenews.com - Pemprov Jawa Timur menggelar malam renungan peringatan Hari Pahlawan tepat pukul 24.00 WIB, Jumat (10/11/2023).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat khususnya generasi muda, untuk menjadi pahlawan-pahlawan yang mampu menjawab tantangan ancaman krisis pangan, ancaman krisis energi, dan ancaman krisis keuangan, terutama kemiskinan dan pembodohan.
“Kita akan terus membangun segala ketertinggalan yang kita alami dengan terus membangun melawan kebodohan dan kemiskinan," kata Khofifah saat mempimpin upacara malam renungan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan 10 November Surabaya, Jumat (10/11/2023) dini hari.
Tabrani adalah seorang pemuda berdarah Madura asal Pamekasan yang hadir dalam perumusan Sumpah Pemuda 1928. Saat itu Tabrani berani menolak ide dari Muhamad Yamin selaku pemimpin pemuda saat itu yang menolak bahasa Melayu sebagai bahasa Nasional karena lebih merujuk pada satu suku terbesar di Nusantara.
Tabrani dengan lantang menyodorkan bahasa Melayu Riau atau dikenal sebagai bahasa Mardiken yang dikenalkan oleh Portugis dan Belanda sebagai bahasa komunikasi diantara warga kolonial, di rujuk Tabrani sebagai bahasa yang lebih Nasionalis karena di tuturkan oleh semua masarakat dari Aceh hingga Papua.
“Tabrani adalah sosok pemuda yang berani dengan lantang menolak usulan Muhamad Yamin yang sempat menawarkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, beruntunglah bahasa Indonesia yang kita tuturkan saat ini berbeda sekalipun dengan negara Serumpun kita," tegas Khofifah.
Menurutnya, peringatan Hari Pahlawan ini akan menjadi bagian dari penguatan semangat kebangsaan untuk ‘memanggil’ memori, membangun komitmen bersama sebagai sebuah bangsa.
Bangsa ini berdiri tegak dengan berbagai kemajuan yang dicapai saat ini menurut Gubernur Khofifah, berkat perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pahlawan.
“Terima kasih yang luar biasa untuk para pahlawan bangsa, saat ini yang kita harus bangun adalah bagaimana bisa mengikuti jejak keteladanan, kejuangan dan pengorbanan para pahlawan,” harapnya.
"Di TMP ini, disemayamkan TNI–Polri, pegawai sipil dan pejuang dengan jumlah 3806 dimana yang tidak dikenal sebanyak 53 orang," pungkasnya.
Begitupun para pahlawan yang tidak dikenal nama dan tempatnya di kota-kota di dusun-dusun di lereng-lereng gunung di lembah-lembah ngarai dan di dasar dasar lautan gubernur menyatakan, hormat yang sebesar-besarnya atas keridhoan, keikhlasan dan kesucian pengorbanan para pahlawan dalam mengabdi kepada perjuangan demi kebahagiaan nusa dan bangsa.(zaz/muu)
Load more