Cak Imin juga menyatakan Komite Palestina juga fokus untuk mengawasi keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini ada di wilayah konflik Gaza.
“Tentu harus diawasi supaya tidak ada yang tertinggal seperti kemarin ada kasus pendataan yang tidak tepat, sehingga satu keluarga terputus. Sehingga hal ini harus dilakukan penanganan secara lebih komperhensif agar WNI kita yang mau dievaluasi bisa segera terselamatkan,” jelasnya.
“Kami (Komite Palestina) sudah lakukan penggalangan dana, komunikasi dengan tokoh-tokoh besar di sana, kalau perlu memberangkatkan tim (ke Palestina). Bantuan kami bisa masuk,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui Komite Palestina ini terinspirasi dari Komite Hijaz yang dibentuk pada tanggal 31 Januari 1926. Komite Khilafah yang dibentuk untuk mengirimkan wakil Indonesia ke Mekkah.
Tujuan dibentuknya Komite Hijaz saat itu dalam sidang tanggal 31 Januari 1926 adalah untuk mengirimkan wakil ke Mekkah yang saat itu dikuasai Inggris dan cikal bakal terbentuknya negara Saudi Arabia.
Usai melakukan deklarasi komite Palestina seluruh umat dan kiai maupun hadirin yang hadir lanjut mengelar salat goib untuk para syuhada dan korban jiwa di Palestina. Diakhiri dengan doa tawasul di makam Sunan Ampel. (zaz/gol)
Load more