Surabaya, tvOnenews.com - Terinspirasi dari terbentuknya komite hijaz di massa terbentuknya kerajaan Saudi Arabia sebagai sarana pembebasan Palestina, sejumlah kiai dan ulama di Jawa Timur bentuk komite Palestina yang akan berjuang membantu kemerdekaan Palestina.
Bacawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hadir dalam deklarasi Komite Palestina di Surabaya, Kamis (9/11) malam.
Cak Imin mendapat mandat dari ulama-ulama yang ada di Komite Palestina sebagai tokoh yang menjembatani perdamaian.
“Tentu mandat ini diberikan kepada saya dari Komite Palestina ini untuk kita bicarakan dengan tokoh nasional, supaya Komite Palestina ini bisa menjembatani ketika semua mengalami kebuntuan. PBB buntu, organisasi kerja sama Islam buntu,” kata Cak Imin usai Deklarasi Komite Palestina oleh Laskar Santri AMIN dan Gerakan Nahdliyin Bersatu di Surabaya, Kamis (9/11) malam.
“Maka inisiasi masyarakat sipil ini, masyarakat pada umumnya bertemu tokoh-tokoh ulama di Palestina, bertemu tokoh-tokoh ulama dari berbagai kalangan untuk bisa menjadi jembatan perdamaian,” jelasnya.
Cak Imin menyebut Komite Palestina dideklarasikan bertujuan untuk menjembatani perdamaian di dunia khususnya apa yang terjadi di Palestina saat ini.
“Jadi dideklarasikannya Komite Palestina dengan tujuan seperti Komite Hijaz waktu zaman NU dilahirkan. Komite Palestina ini yang akan melakukan pembicaraan dan menjembatani kebutuhan perdamaian di Palestina, (anggotanya dari) semua pihak semua kalangan,” katanya.
Cak Imin juga menyatakan Komite Palestina juga fokus untuk mengawasi keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini ada di wilayah konflik Gaza.
“Tentu harus diawasi supaya tidak ada yang tertinggal seperti kemarin ada kasus pendataan yang tidak tepat, sehingga satu keluarga terputus. Sehingga hal ini harus dilakukan penanganan secara lebih komperhensif agar WNI kita yang mau dievaluasi bisa segera terselamatkan,” jelasnya.
“Kami (Komite Palestina) sudah lakukan penggalangan dana, komunikasi dengan tokoh-tokoh besar di sana, kalau perlu memberangkatkan tim (ke Palestina). Bantuan kami bisa masuk,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui Komite Palestina ini terinspirasi dari Komite Hijaz yang dibentuk pada tanggal 31 Januari 1926. Komite Khilafah yang dibentuk untuk mengirimkan wakil Indonesia ke Mekkah.
Tujuan dibentuknya Komite Hijaz saat itu dalam sidang tanggal 31 Januari 1926 adalah untuk mengirimkan wakil ke Mekkah yang saat itu dikuasai Inggris dan cikal bakal terbentuknya negara Saudi Arabia.
Usai melakukan deklarasi komite Palestina seluruh umat dan kiai maupun hadirin yang hadir lanjut mengelar salat goib untuk para syuhada dan korban jiwa di Palestina. Diakhiri dengan doa tawasul di makam Sunan Ampel. (zaz/gol)
Load more