“Kalau informasinya itu ada gas yang bocor sehingga terbakar dan langsung membesar, soale gasnya itu yang ukuran besar warna merah itu,” ucap Miswan.
Miswan mengaku, untuk produksi ban vulkanisir di tempatnya memang menggunakan gas elpiji berukuran besar. Sehingga jika terjadi ledakan hingga sebanyak lina kali.
“Dampaknya seluruh bangunan dan isinya rumah sudah terbakar habis, tapi saya masih belum masuk seperti apa kondisinya. Untungnya tidak ada korban luka atau jiwa," tandas Miswan.
Sementara itu, Kabid Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran Satpol PP Kabupaten Madiun, Ashari Darmawan mengatakan, tidak ada kendala dalam proses pemadaman. Hanya saja karena yang terbakar adalah ban dengan jumlah banyak sehingga proses pemadamannya membutuhkan waktu lama.
“Total ada tiga unit mobil damkar yang kami kerahkan, kalau kesulitan hanya yang terbakar adalah ban jadi lama pemadamnya. Namun alhamdulillah sudah dapat kita kendalikan,” kata Ashari.
Dampak kebakaran rumah produksi ban vulkanisir ini adalah seluruh bangunan rumah dan seisinya hangus terbakar, serta dua atap rumah tetangga kiri dan kanan juga sempat terbakar.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat musibah ini. Kasus kebakaran gudang dan rumah produksi ban vulkanisir tersebut kini telah ditangani petugas dari Satreskrim Polres Madiun guna mencari penyebab pasti terjadinya kebakaran. (men/far)
Load more