Bojonegoro, tvOnenews.com – Berawal coba-coba, seorang petani bernama Wiknyo Sumarko (61), asal Desa Somodikaran RT 004 RW 002, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sukses melakukan pembudidayaan buah melon di dalam green house.
Buah dengan nama asing cucumis melo ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, sehingga permintaan komoditas ini di pasaran masih cukup tinggi. Namun, untuk menekuni budidaya melon ini dapat dibilang susah-susah gampang. Akan tetapi jika tahu cara untuk menjalankan budidaya melon ini, akan dapat dilakukan dengan mudah.
Salah satunya adalah dengan cara budidaya tanaman melon di dalam greenhouse. Greenhouse atau rumah kaca adalah struktur bangunan tertutup yang dirancang untuk membantu pertumbuhan tanaman dengan menciptakan lingkungan yang terkendali.
Fungsi utama dari greenhouse adalah mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan mengatur suhu, kelembapan, pencahayaan, dan sirkulasi udara di dalamnya. Selain itu, greenhouse juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap cuaca ekstrem, pengendalian hama dan penyakit, perpanjangan musim tanam, dan peningkatan produktivitas serta kualitas tanaman.
Budidaya tanaman di greenhouse telah membuka peluang bagi para petani untuk meningkatkan hasil panen dan menghasilkan tanaman berkualitas tinggi sepanjang tahun.
Terlebih lagi jika budidaya melon tersebut dikemas menjadi wisata petik buah secara langsung saat musim panen, sehingga warga yang ingin menikmati wisata petik buah melon bisa datang langsung ke kebun. Nantinya, warga yang datang bisa memetik buah sendiri, baru kemudian buah yang dipetik tersebut ditimbang dan dihitung harganya.
Terbukti Wiknyo, baru pertama kali mencoba budidaya tanaman melon dalam greenhouse dan kini hasilnya telah mulai ia rasakan.
Menurutnya, budidaya tanaman melon di dalam greenhouse memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar, terutama jika dilakukan dengan baik dan benar. Hanya saja, budidaya dengan cara ini memang membutuhkan modal awal yang lebih besar jika dibandingkan dengan cara tanam konvensional.
Ditemui di kebunnya Wiknyo mengaku dirinya baru mulai menanam melon dalam greenhouse sejak sekitar empat setengah bulan lalu. Ia mengaku awalnya hanya coba-coba menanam melon di dalam greenhouse.
“Awalnya saya ingin coba-coba saja. Saya pernah menanam brambang, tapi kok kasilnya kurang baik. Setelah itu diberitahu anak saya untuk mencoba menanam melon di dalam greenhouse. Alasannya supaya hamanya tidak banyak. Dan ternyata hasilnya baik," tutur Wiknyo Sumarko.
Melon jenis premium yang ditanam sebanyak dua kali masing-masing 1.200 pohon dengan presentase hidup 80 persen. Yakni pertama jenis "sweet net", sedangkan kedua kali ini jenis melon "intanon".
Untuk jenis sweet net hasil buahnya lebih kecil dengan berat rata-rata satu kilogram, sedangkan untuk jenis intanon rata-rata ber biji 1,5-2 kilogram.
"Soal harga saat ini terjual per kilonya sebesar 20 ribu rupiah. Jadi masih sangat menguntungkan,” kata Wiknyo Sumarko.
Dengan modal yang dikeluarkan mulai membangun greenhouse ukuran panjang 22 meter dan lebar 15 meter, berikut perlengkapannya membutuhkan modal awal sekitar Rp 35 juta, dan ini hanya sekali saja. Sementara untuk pembelian bibit dan pupuk tiap kali tanam sekitar Rp 5 juta, sehingga modal awal sekitar Rp 40 juta.
“Untuk pupuk sama nutrisinya sama bibit tiap kali tanam itu ya sekitar 5 juta rupiah,” kata Wiknyo Sumarko.
Budidaya melon di dalam greenhouse ini hampir tidak perlu melakukan penyemprotan pestisida, karena sedikit sekali ditemui adanya hama. Sehingga hanya waktu ada hama saja baru dilakukan penyemprotan. Jika tidak ada hama maka tidak diperlukan penyemprotan pestisida.
Rini Ariani, 35 tahun, warga kota Bojonegoro, salah satu pengunjung wisata petik buah melon di Desa Simodikaran Dander mengaku baru tahu jika ada wisata petik buah melon dari kebunnya.
"Ini pertama kalinya tahu ada petik buah melon sendiri menyenangkan sekali, apalagi kita sudah coba rasanya manis sekali dan segar, kwalitas buahnya cukup bagus dengan harga murah," kata Rini.
Tanaman buah melon, khususnya jenis premium, masih cukup menjanjikan untuk dikembangkan, mengingat nilai ekonomisnya cukup tinggi. Bisa dijual dipabrikan dan menarik untuk menjadi wisata petik buah. (dra/gol)
Load more