Surabaya, tvOnenews.com - Merespons kegagalan panen yang dapat memicu tingginya harga-harga kebutuhan pokok, pemerintah mengimpor jagung pakan ternak dari Argentina. Impor jagung pakan ternak tahap pertama sebanyak 20 ribu ton telah tiba di dermaga terminal teluk lamong Surabaya, dan siap distribusikan.
Direktur Utama Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso, memantau langsung kedatangan jagung pakan ternak impor tahap pertama, sebanyak 20 ribu ton di dermaga terminal Teluk Lamong Surabaya, Rabu (15/11).
Budi Waseso menjelaskan, impor jagung tersebut didatangkan Bulog, atas penugasan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional. Hal ini untuk merespons kelangkaan jagung bahan pakan ternak di tanah air akibat petani jagung gagal panen karena dampak El Nino dan kemarau panjang.
"Jadi, kita tetap mengutamakan produksi lokal, ini kan karena ada kegagalan panen. Bukan salah siapa-siapa, karena alam ya, ada El Nino, cuaca panas, kekeringan, tanaman jagung tidak berhasil," tutur Buwas.
“Kondisi itu berdampak pada peternak sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi stabilitas harga telur dan daging ayam,” ungkapnya.
"Jadi harga telur dan daging mahal, konsumen juga yang dirugikan. Dari hulu hilirnya kita tangani lah, pemerintah pasti melihatnya dari situ," ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah berinisiatif mengimpor jagung secepat mungkin agar tidak bertabrakan dengan produksi jagung dalam negeri, yang diprediksi mulai bergerak pada Maret 2024 mendatang.
Load more