Karangasem, tvOnenews.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat Pencarian dan Pertolongan bagi warga Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Rabu (15/11) di Wantilan Desa Bhuana Giri.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar sebagai perpanjangan tangan BASARNAS wajib menjalankan tugasnya untuk memberikan pembinaan kepada masyarakat. Salah satu upaya Basarnas yakni mengadakan kegiatan-kegiatan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dengan memberikan edukasi mengenai pengetahuan dan keterampilan teknis pencarian dan pertolongan diharapkan akan membentuk masyarakat yang tanggap, tangguh serta mandiri ketika menghadapi bencana alam atau kondisi kedaruratan lainnya.
Kabupaten Karangasem termasuk wilayah rawan bencana alam, khususnya Desa Bhuana Giri yang masuk dalam wilayah rawan bencana, apabila terjadi letusan Gunung Agung. Disamping itu, bencana banjir serta tanah longsor juga merupakan ancaman berbahaya bagi masyarakat apabila intensitas hujan sangat tinggi. Kedepannya msyarakat setempat harus meningkatkan kapasitasnya dalam menangani tantangan akbiat bencana.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengungkapkan, bahwa pemberian edukasi tentang SAR bagi Desa Bhuana Giri sangatlah tepat.
"Tempat ini adalah tempat yang memang tepat karena dampak dari pada Gunung Api, khususnya Gunung Agung, di sini adalah KRB 3," ungkapnya.
Ia mengharapkan, setelah sebagian masyarakat mendapatkan pembekalan ini, mereka bisa menolong dirinya sendiri dan orang laing saat dalam kondisi darurat.
Dalam tahapan kegiatan, masyarakat diberikan pengetahuan mengidentifikasi kerentanan serta ancaman di wilayah tempat tinggal, mempelajari keterampilan teknis evakuasi mandiri, dan memahami SOP yang berlaku dalam upaya evakuasi. Pemateri pada kegiatan pemberdayaan masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan ini berjumlah tujuh orang dari instruktur Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, BPBD Karangasem dan Dinas Sosial Karangasem.
Sementara itu, peserta yang terlibat berjumlah 75 orang, dimana terbagi pada dua sesi yaitu workshop teknik evakuasi dan penyuluhan kerentanan dan ancaman.
Di hari terakhir kegiatan pemberdayaan masyarakat SAR, akan dilaksanakan simulasi dengan menciptakan kondisi/susana riil terjadinya letusan Gunung Agung. (awt/far)
Load more