Surabaya, tvOnenews.com - Dua korban kecelakaan kereta api melawan minibus di Lumajang, yang mengalami luka berat, saat ini dalam perawatan intensif di RSU Dr Soetomo Surabaya. Keduanya mengalami luka cukup parah di bagian kepala, seperti gegar otak dan masih belum melewati masa kritis.
Keduanya dirujuk ke rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur pada tanggal 20 November lalu, karena lukanya yang cukup parah di bagian kepala dan dada. Pasien Warsito mengalami gegar otak parah, sedangkan Alena mengalami gegar otak sedang.
Menurut Dr Wihasto Suryaningtyas, ahli bedah syaraf RSU Dr Soetomo Surabaya, kondisi kedua pasien tersebut masih belum melewati masa kritis atau belum stabil.
“Keduanya mengalami cedera di beberapa organ. Salah satunya gegar otak. Jadi ada yang berat karena benturan, ada yang gagar otak sedang,” ungkap dr Wihasto.
“Pasien Warsito ada cedera beberapa organ kepala dan di dada. Sedangkan Alen ada cedera di organ kepala, pendarahan otak tidak besar, dada, dan organ dalam perut. Semuanya dalam masa perawatan masa kristis belum terlewati. Masih observasi intensif di ruang operasi intensif,” jelasnya lagi.
Sementara itu, menurut dr. Kun Arifi, Spesialis Anestesi Konsultan Perawatan Intensif Pelayanan Medis, Alen mulai menunjukkan respons meski belum bisa berkomunikasi
“Tadi pagi saya lihat ada kenaikan skala kesadarannya. Sudah mulai bisa buka mata,” ungkap dr. Kun Arifi.
Sampai saat ini, keduanya masih belum dilakukan tindakan operasi, karena kondisinya masih belum membaik atau stabil. Tim dokter masih fokus menstabilkan kondisi kedua pasien tersebut, dengan terus melakukan obeservasi dan evaluasi terhadap perkembangan kondisi keduanya. (msi/far)
Load more