Jombang, tvOnenews.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jombang, kini memiliki tempat-tempat pelayanan yang memudahkan masyarakat yang berkunjung ke lapas. Karena telah disediakan Ruang Pelayanan Terpadu, Media Center, Pojok Sinergitas, Pojok Sehat, dan Sistem Belanja Cashless.
Bekerjasama dengan salah satu bank, setiap warga binaan akan memiliki kartu yang bisa diisi uang oleh keluarganya dari luar lapas.
"Kita punya program bebas dari uang tunai. Nah salah satu mengimplementasikan bebas dari uang tunai adalah transaksi di lapas itu menggunakan kartu. Sehingga warga binaan tidak memiliki uang tunai tapi memiliki kartu.
“Keluarga bisa mengirimkan uang ke kartu itu dengan batasan tertentu. Warga binaan bisa berbelanja dengan kartu itu di koperasi yang disediakan lapas," tutur Heni Yuwono, Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur di Lapas kelas IIB Jombang.
Program tersebut merupakan program yang akan terus dilaksanakan di seluruh lapas di seluruh Indonesia sehingga tidak ada transaksi menggunakan uang tunai di dalam lapas.
Heni Yuwono mengaku, dari data yang dimiliki hampir semua lapas di seluruh Jawa Timur telah memulai program cashless tersebut. Namun belum seluruhnya berjalan optimal.
"Jadi akan kita optimalkan semuanya, program jangka pendek kita semua lapas di Jatim harus menggunakan kartu dalam transaksi," tambah Heni Yuwono.
Kedatangan Heni Yuwono di Lapas Jombang untuk meresmikan Ruang Pelayanan Terpadu ditandai dengan pengguntingan untaian bunga melati. Selain Heni, juga hadir Kadivpas Kemenkumham Jawa Timur Asep Sutandar, Pj Bupati Jombang Sugiat serta jajaran Forkopimda Kabupaten Jombang.
Menurut Heni, inovasi ini diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Terutama Ruang Pelayanan Terpadu yang bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat dan aparat penegak hukum (APH) lain yang membutuhkan pelayanan lapas.
"Dengan adanya inovasi ini, kami berharap dapat memberikan layanan yang terbaik, nyaman dan mudah diakses bagi seluruh masyarakat dan stakeholder," tuturnya.
Sementara itu Pj Bupati Jombang Sugiat mengapresiasi inovasi yang diciptakan Lapas Jombang. Menurutnya, kemudahan dalam pelayanan publik merupakan salahkan satu kunci dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan.
Disinggung mengenai overloadnya Lapas Jombang yang berkapasitas 250 orang namun kini dihuni 900 orang, Sugiat menyatakan telah mendiskusikan dengan kalapas dan mencari solusi untuk memecahkan persoalan yang dihadapi lapas.
"Lapas ini kan berada di tengah kota. Otomatis kalau kita mau kembangkan ada kendala. Maka akan kita carikan solusi supaya tidak over capacity, bisa hibah lahannya tetapi mungkin agak pinggir ya, tidak disini. Kalau disini dikembangkan sudah tidak mungkin," terang Sugiat. (usi/far)
Load more