Gresik, tvOnenews.com - Seorang seniman lukis cilik di Gresik membuat lukisan patung Liberty dengan tangan kiri memegang buah semangka dan tangan kanannya membawa obor. Lukisan ini sebagai bentuk dukungan untuk kebebasan rakyat Palestina, khususnya anak-anak Palestina yang banyak menjadi korban kekejaman Zionis Israel di Jalur Gaza.
Pelukis cilik bernama Isabell Roses (12) yang kini duduk dikelas 6 UPT SD 68 Gresik itu, bahkan membuat sebanyak 2 buah lukisan patung liberty yang tangan kirinya memegangi potongan buah semangka dengan warna yang identik dengan bendera Palestina dan tangan kanannya membawa obor api menyala.
Isabell pun mengaku, untuk menyelesaikan pembuatan lukisan tersebut dirinya membutuhkan waktu satu minggu saja. Karena hal itu menurutnya tidak terlalu sulit. Menurut Isabell dirinya telah belajar menggeluti dunia lukis sejak masih duduk di sekolah taman kanan- kanak (TK).
"Ya kalau tingkat kesulitannya ya level empat lah," jelas Isabell.
Isabell pun menjelaskan alasannya saat ditanya kenapa memilih menggambar lukisan patung Liberty, dia mengaku ada harapan terselip atau makna yang terkandung di dalamnya yakni mendoakan agar perang Israil dan Palestina segera berhenti.
"Semoga Palestina mendapatkan kebebasan," harapnya sambil menunjukkan hasil lukisannya.
Sekedar diketahui, Patung Liberty adalah sebuah karya monumental seni pahat yang melambangkan kebebasan bagi seluruh dunia. Nama patung ini sebenarnya adalah 'Liberty Enlightening the World' atau Liberty yang menyinari dunia. Patung ini digambarkan sebagai seorang wanita yang sedang membebaskan diri dari belenggu tirani dengan tangan kanan yang memegang sebuah obor dengan api yang menyala. Ini melambangkan kebebasan.
Selain karya lukis Isabell, dalam pameran kali ini, juga dihadiri sebanyak 22 seniman cilik binaan Sanggar Daun. Hasil lukisan karya mereka juga dipajang di ruang galeri Icon Mall Gresik, pada Sabtu (25/11) dan mengundang detak kagum para pengunjung.
Adapun para seniman cilik tersebut, diantaranya Prisha Pamungkas (7), Kusuma Husna, Marcel Roses, Raiz Hakim, dan paling kecil Zulfa Kusuma yang baru berusia 2,5 tahun.
Dalam pameran ini beragam aneka lukisan yang menarik terpajang dengan berbagai tema dan jenis. Misalnya Marcel Roses memajang 6 karyanya yang bertemakan tranportasi kereta api, lalu Kusuma Husna, lukisannya bertemakan hewan laut kepiting. Kemudian, Rais Hakim, karyanya bertemakan tumbuhan bunga.
Ditempat yang sama, Pembina Sanggar Daun, Arik S Wartono mengatakan, ada sebanyak 110 karya lukisan yang dipajang dalam pameran tersebut. Itu semuanya adalah karya anak didiknya di Sanggar Daun.
"110 karya. Lebih banyak mini art. Dari 22 seniman yang paling kecil usianya 2, 5 tahun dan paling tua 24 tahun. Datang dari Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Malang. Paling jauh dari Depok," ucap Arik.
Dijelaskan Arik, karya lukis anak anak disanggarnya tersebut sudah layak disandingkan dengan hasil lukisan para maestro, dengan melihat usia para pelukisnya yang masih anak anak.
"Yang berusia 2, 5 tahun atas nama Zalfa Kusuma dari Gresik dengan 3 karya. Dan Aisyah dari Depok, dengan 6 karyanya," lanjut Arik.
Terakhir Aris S menyatakan jika pameran kali ini terbilang sangat spesial. Hal itu dikarenakan telah berhasil memamerkan karya anak anak yang usianya masih 2,5 tahun dan karya anak binaannya juga semakin meningkat kualitas karyanya.
"Yang spesial dari pameran ini terdapat seniman 2,5 tahun dan para junior ini sudah mulai teruji kualitasnya," tutupnya. (mhb/gol)
Load more