Blitar, tvOnenews.com - Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mencanangkan Pesantren Tangguh Pangan di Pondok Pesantren Al Khusyu Tugurejo Wates Blitar, Jawa Timur, Minggu (26/11).
Dalam sambutannya dihadapan ratusan pengasuh dan santriwan dari sepuluh pondok pesantren di Jawa Timur, dan tiga gereja kristen serta katolik di wilayah Kecamatan Wates Kabupaten Blitar menyampaikan bahwa, sudah menjadi kewajiban pemerintah khususnya Kementerian Pertanian untuk membantu Pondok Pesantren kembali menjadi lumbung pangan baru di lingkungannya.
“Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Krisis pangan adalah keniscayaan. Maka harus ada food belt baru, lumbung pangan baru yang mampu menopang pangan masyarakat. Pesantren penting dibangunkan kembali sebagai lumbung pangan seperti pesantren-pesantren masa lalu, meski lokasinya terpencil tapi mampu memproduksi hasil pangannya secara mandiri. Apalagi saat ini pesantren rata-rata memiliki jumlah santri dan pengajarnya bisa mencapai ratusan hingga ribuan orang,” jelasnya.
Oleh karenanya, tambahnya, Kementan membantu sangat serius secara teknis untuk mewujudkan pesantren yang tidak hanya kokoh dalam pengajaran agama, namun juga mahir berbudidaya baik pertanian, peternakan maupun perkebunan.
Usai peletakan batu pertama pembangunan Teaching Farm, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, akan kita mulai dari Pondok Pesantren Al Khusyu di Tugurejo Wates Kabupaten Blitar. Kementan membantu bibit tanaman pangan, hortikultura, peralatan alsintan dan peternakan.
Di tempat yang sama, Profesor Ali Masyuri, Pengasuh Ponpes Al Khusyu menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesediaan Wamentan mengunjungi Ponpesnya yang lokasinya di desa terluar dan marginal yang berbatasan antara Kabupaten Malang dan Blitar.
“Wamentan tadi sungguh membuat para pengajar, santri dan masyarakat termotivasi bahwa meski mereka semua sekolah dan tinggal di desa terluar dan marginal namun masih diperhatikan oleh pemerintan pusat,” katanya.
Lebih lanjut Tony Setiawan Chairman Mydesa Institute sebuah Lembaga Inkubator Pembangunan Masyarakat Desa yang menggagas Pesantren Tangguh Pangan menjelaskan bahwa dipilihnya Al Khusyu bukanlah kebetulan.
“Kami telah meriset terlebih dahulu dan memang Ponpes Al Khusyu sepantasnya mendapatkan kunjungan kerja Wamentan karena konsistensinya membangun Pesantren Agribisnis dan berbaur dengan masyarakat lintas agama. Harapan kami, pencanangan Pesantren Tangguh Pangan ini nantinya akan melahirkan ratusan bahkan ribuan pesantren gurem di daerah terpencil yang kokoh di bidang pangan,” tegasnya.
Sementara pencanangan Pondok Pesantren tangguh pangan di Desa Tugurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Wakil Menteri Pertanian selain didampingi Dirjen Perkebunan, Direktur Pembibitan dan Direktur Pembiayaan Kementan, juga di hadiri Muspika Wates, puluhan pengasuh Ponpes, tokoh agama dan petani. (min/gol)
Load more