Lumajang, tvOnenews.com - Pasca menghilang selama enam hari dari rumahnya, Abdul Mukit (38) warga asal Dusun Carangkuning, Desa Jambekumbuh, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang ditemukan tewas di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Dusun Ngampo, Desa Pasrujambe, Senin (27/11).
Informasi penemuan mayat korban yang awalnya belum diketahui identitasnya ini, langsung menyebar luas di berbagai media sosial yang langsung ditindaklanjuti oleh para relawan SIBAT Desa Pasrujambe, dengan mendatangi langsung lokasi penemuan bersama anggota Polsek, Koramil, petugas Puskesmas dan staf Desa Pasrujambe.
“Informasi kita terima sekitar pukul 10 siang tadi. Setelah melakukan koordinasi dengan polsek dan koramil serta pihak desa, kita langsung mendatangi lokasi penemuan di sekitar kawasan hutan TNBTS,” kata Mariyanto, koordinator relawan SIBAT kepada tvOnenews.com, Senin (27/11).
Lebih lanjut Mariyanto menjelaskan, bahwa saat ditemukan kondisi korban dalam posisi terlentang tepat di bawah tanaman kopi.
“Posisinya terlentang di bawah tanaman kopi. Badannya sudah agak kaku dan bertelanjang dada, korban hanya mengenakan celana panjang warna coklat muda. Warga sekitar juga tidak ada yang mengenali identitas korban,” imbuhnya.
Usai dilakukan identifikasi awal, mayat korban rencananya akan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Dokter Haryoto, namun beberapa kilometer dari lokasi kejadian, laju kendaraan ambulance dihentikan sepasang suami istri, yang tak lain adalah paman dan bibi korban.
“Saya tahu dari foto yang beredar di HP. Kok mirip dengan keponakan saya, saya langsung datang ke sini untuk memastikannya. Dan ternyata ini benar keponakan saya yang sejak 6 hari meninggalkan rumah tanpa pamit. Mohon maaf, keponakan saya memang sedang mengalami depresi,” terang Sunarti.
Setelah identitas korban sudah diketahui, akhirnya mobil ambulance langsung mengantar jenazah korban ke rumah duka dengan pengawalan anggota Polsek dan Koramil Pasrujambe, yang langsung disambut isak tangis keluarga.
Sementara itu, Kanit SPKT Polsek Pasrujambe, Aipda Herma Wahyu menjelaskan, bahwa dari hasil olah TKP dan identifikasi mayat, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban yang diduga belum 24 jam meninggal dunia ini.
"Dugaan kematian korban ini akibat kelaparan setelah hampir sepekan tersesat di hutan. Tanda-tanda adanya indikasi lain seperti penganiayaan juga tidak ditemukan. Korban diketahui meninggal belum 24 jam, pasalnya masih ada beberapa lintah yang ditemukan di tubuhnya. Pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi, jadi setelah kita antar ke rumah duka, korban akan langsung dimakamkan hari ini juga,” pungkas Aipda Wahyu. (wso/gol)
Load more