Surabaya, tvOnenews.com - Keberanian Bank Indonesia dalam mengambil langkah strategis dalam menyelamatkan nilai tukar rupiah, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) dan seluruh jajarannya. Terlebih, di tengah gejolak global yang terus mengguncang perekonomian nasional ini, Bank Indonesia terus membela kurs rupiah.
Presiden mengaku, mengetahui BI melakukan intervensi pasar menaikkan suku bunga guna menstabilkan kurs rupiah terhadap dollar AS. Presiden bersyukur karena dalam 2-3 minggu terakhir, rupiah menguat signifikan, dan kemarin saya sudah kembali pada kisaran Rp14.500 per dollar AS.
Ditambahkan Presiden, baru saja pada 15 November yang lalu, Gubernur BI dan jajarannya kembali menunjukkan keberaniannya memberikan kejutan pada pasar dengan kembali menaikkan suku bunga rupiah sebesar 0,25 persen atau 25 basis point menjadi 6 persen.
“Saya anggap berani itu bukan besarnya kenaikan tapi langkah kejutannya itu,” ujar Presiden seraya menyampaikan laporan dari 31 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, hanya tiga yang punya ekspektasi BI akan menaikkan bunga hari itu, dan ternyata pasar benar-benar kaget dengan kenaikan bunga oleh BI.
“Ini disambut amat positif oleh pasar, dan persepsinya BI menunjukkan ketegasan, menunjukkan determinasinya untuk membentengi rupiah, dan mungkin dalam bahasa keseharian kita ya bisa saja disebut taringnya BI keluar,” kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa ke depan bukan negara kuat yang akan mengalahkan negara yang lemah, bukan negara yang besar yang akan mengalahkan negara yang kecil, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
Load more