Menurut Aldhino, warga asal Palembang itu, merupakan residivis kasus begal di wilayah Sumatera. Dari keterangannya pula, tim penyidik juga mendapatkan informasi tentang otak pelaku peristiwa sadis pada 28 November lalu, yakni Hengky Pratama, pemuda 23 tahun asal Desa Morowudi Gresik.
“Tersangka ini kami amankan di rumahnya tanpa perlawanan,” sambungnya.
Masih menurut Aldhino, sebelum beraksi keduanya telah menyusun rencana untuk mencari target sasaran. Tersangka Hengky pun bertugas mencari korban di media sosial, yakni dengan menjalin komunikasi di media sosial. Dari informasi ini para pelaku mengetahui aktivitas Aris Supriyanto serta alamat rumahnya, hingga barang-barang berharga yang dimiliki.
“Pelaku tersebut menyusun rencana untuk melancarkan aksi perampokan,” beber Aldhino
Ketika beraksi, kawasan pelaku terpaksa menghabisi nyawa korban. Pasalnya, korban Aris Supriyanto mencoba membela diri saat para pelaku hendak melancarkan aksinya.
“Usai mengambil sejumlah barang berharga. Termasuk motor dan handphone milik korban para pelaku langsung kabur,” tutup Aldhino.
Kini polisi masih berupaya memburu pelaku lainnya yang berperan sebagai penadah. Dari keterangan para tersangka, motor Honda PCX milik korban telah terjual seharga Rp10,5 juta di wilayah Semarang, serta sebuah handphone yang laku dengan harga Rp600 ribu. (mhb/gol)
Load more