Surabaya, tvOnenews.com - Upaya pemerintah dalam menerapkan kebijakan kawasan tanpa rokok masih terus digencarkan untuk memenuhi target. Dalam langkah progresif untuk menjadikan Surabaya sebagai kawasan tanpa rokok, sebuah universitas di Surabaya menggelar acara Talkshow International Tobacco Control Research Network (ITCRN) 2023, dengan menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka.
Dr. Abdillah Ahsan, S.E., M.E., Kepala Lembaga Demografi FEB UI dan Koordinator Indonesia Tobacco Control Research Network, membuka sesi dengan memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan kawasan tanpa rokok di Indonesia.
"Kawasan tanpa rokok bukan hanya sebuah tren, tetapi sebuah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," jelasnya.
Sedangkan Prof. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes., Dekan FKM Unair dan Ketua TCSC IAKMI Jawa Timur, menyusul dengan membahas perkembangan kawasan tanpa rokok di Surabaya.
"Surabaya telah menunjukkan komitmen serius dalam menciptakan kawasan tanpa rokok dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, apalagi usia yang paling efektif dalam menanamkan kesadaran terhadap bahaya rokok mulai dari usia 10 tahun," tuturnya.
Sementara Dr. Ubaidillah Zuhdi, ST., M.Eng., M.S.M., Dekan FEBTD sekaligus dosen yang tergabung dalam ITCRN menyampaikan, bahwa dalam penelitian yang dilakukan, perubahan kebijakan pajak tembakau tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian dan konsumsi rokok.
Load more