Sementara itu, Dewan Pelindung Young Buddhist Association Indonesia YM. Bhikkhu Jayamedho Thera mengatakan Fang Sheng adalah lambang kasih sayang menjelang tahun baru.
"Kalau melepaskan binatang itu mudah, kalau punya duit, punya niat pasti bisa, tapi kalau melepaskan kebencian, kedengkian dan iri hati itu lebih berat lagi, oleh karena itu Fang Sheng ini punya makna fisikal dan spiritual, dan dua-duanya harus seimbang," katanya.
Ia juga menilai kegiatan hari ini lebih bagus lagi karena melepaskan satwa disesuaikan dengan ekologinya atau lingkungannya, sehingga kalau dilepas itu tidak mati dan kalau tidak dipancing orang itu akan terus tumbuh berkembang dan ini adalah sesuatu yang baik.
"Teruslah melakukan hal yang baik sehingga tahun depan kita bisa menghadapi tahun yang penuh harapan dan penuh tantangan dan kegigihan sehingga kita dapat memperoleh kebahagiaan, ketentraman dan kesejahteraan," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengapresiasi kegiatan tersebut. Bagi dia, ini adalah kegiatan yang luar biasa karena tidak hanya aksi peduli lingkungan tapi juga kerjasama yang penuh dengan toleransi antar umat beragama, karena digelar oleh YBAI dan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat yang juga lintas agama.
"Ini kerjasama yang luar biasa bagi kita dengan menebar ikan dan satwa lainnya sehingga kita memberikan kesempatan bagi ikan dan satwa itu untuk keberlangsungan hidupnya," kata dia.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih kepada YBAI dan semua pihak yang turut andil dalam acara ini. Sebab, ini sangat membantu kawasan ini, terutama dalam menambah koleksi habitatnya. (sha/hen)
Load more