Gresik, tvOnenews.com - Ratusan warga yang tinggal di wilayah Gresik selatan, tepatnya di Kecamatan Menganti menjerit. Warga mengeluhkan aliran air PDAM dari Perumda Giri Tirta mati sudah hampir dua pekan lamanya. Akibatnya selama air mati warga terpaksa membeli air sendiri hingga menguras kantong mereka hingga ratusan ribu rupiah.
Penderitaan akibat matinya aliran air PDAM itu di rasakan oleh Mardi Lingga (43) salah satunya di Dusun Wonoayuceper RT 08/RW 03, Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti, Gresik. Hingga hari ini air masih mati dan dia harus beli air lagi untuk masak dan mandi keluarganya.
Menurut penuturan Mardi Lingga, ketika selama aliran air PDAM mati, dirinya terpaksa membeli air tangkian. Biaya yang dikeluarkan pun terus membengkak. Hal serupa juga dirasakan warga lain di desanya.
"Beli air Rp150 ribu tiga kali, total sudah Rp450 ribu sampai saat ini air mati," ujar Mardi Lingga, Selasa (12/12).
Dijelaskan Mardi, sebelumnya sempat sempat mendapatkan bantuan air bersih dari DPRD Gresik. Itupun hanya satu kali. Selama ini warga membeli air bersih sendiri secara mandiri.
Rupanya tidak hanya di wilayah Kecamatan Menganti, air mampet juga terjadi di wilayah Cerme, Gresik. Kurang lebih selama tiga hari ini aliran air PDAM mampet.
"Sudah tiga hari, karena ada pengerjaan jalan di pinggir jalan itu," kata Lukman warga Cerme.
Sementara itu Dirut Perumda Giri Tirta Gresik, Kurnia Suryandi kepada awak media mengatakan, mampetnya aliran air lantaran pipa Perumda Giri Tirta terkena pekerjaan proyek, barengan semua, mulai Kedamean, Menganti, sampai Cerme.
"Perbaikan pipa bocor dn 200 mm di kedamean pagi ini, mudah-mudahan Menganti sore sudah on," kata Yandi, sapaan akrabnya.
Dijelaskannya jika di wilayah Cerme beda lagi, Shipoon pipa 4 dim di Perum Nirwana masih dalam perbaikan.
"Tapi ini berkelanjutan, jadi tidak bisa stabil alirannya," tutupnya. (mhb/gol)
Load more