“Kalau terkait kedekatan dengan orangtua, justru yang paling ada kedekatan ini adalah saudari kembar AKE, yakni almarhumah ARE, yang ikut meninggal dengan ayahnya, WE (43) dan ibunya, S (40),” lanjutnya.
Sementara, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan bahwa beasiswa pendidikan tersebut akan diberikan hingga AKE tamat dari jenjang SMA. Pasalnya diketahui saat ini, AKE merupakan pelajar kelas VII di salah satu SMP negeri di Kota Malang.
“Iya, kami akan menanggung untuk beasiswa pendidikan anaknya, sementara ini sampai dia SMA nanti. Tapi, kami dari Pemkot Malang akan berusaha agar anak ini bisa mendapatkan beasiswa sampai ke perguruan tinggi,” ujar Suwarjana, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular.
Menanggapi hal tersebut, Jana mengakui bahwa pendampingan psikologis pada AKE sangat dibutuhkan saat ini. Oleh karena itu, pihaknya menyebut bahwa Pemkot Malang akan memberikan dampingan psikososial pada korban AKE, mulai Rabu (13/12) ini.
“Nah kami kan fokus menyelamatkan anak korban yang masih hidup ini, AKE (12). Itu kami akan melakukan pendampingan psikolog mulai hari ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, Suwarjana juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan uang duka kepada keluarga korban. Namun, dikatakannya bahwa jaminan seperti BPJS ketenagakerjaan, tidak bisa diberikan sebab WE meninggal tidak dalam kondisi bekerja.
“Yang jelas, kalau pemakaman dan sebagainya sudah dilakukan tadi malam, saya juga ikut. Kalau untuk otopsi dan penyelidikan itu akan dilakukan oleh pihak berwajib. Kalau BPJS tidak, karena kan korban meninggal ini tidak saat bekerja. Tapi kalau hak-hak lainnya insyaallah terpenuhi,” tukasnya. (eco/hen)
Load more