Sidoarjo, tvOnenews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar operasi bersama pengawasan dan penindakan penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (15/12).
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksda TNI Dr. Adin Nurawaluddin menyampaikan bahwa operasi bersama ini dilakukan sebab penanganan dan penindakan terhadap, pelaku penyelundupan BBL selama ini masih dilakukan secara parsial. Untuk itu, pihaknya terus mendorong pelaksanaan operasi bersama secara terbuka untuk meningkatkan sinergitas antar instansi untuk menekan maraknya aktivitas penyelundupan BBL.
“Hari ini kita melaksanakan Apel Gelar Petugas Pengawasan dan Penindakan BBL di Bandara Internasional Juanda, yang bertujuan untuk mengecek kekuatan riil kita yang siap dalam melaksanakan tugas di sektor operasi pengawasan penyelundupan BBL, khususnya di Bandara Internasional Juanda,” ungkap Adin pada jumpa pers yang digelar usai Apel Gelar Petugas Pengawasan dan Penindakan Penyelundupan BBL di Bandara International Juanda, Jumat (15/12).
Adin menerangkan bahwa modus operandi yang sering dilakukan para penyelundup BBL melalui jalur udara biasanya dilakukan oleh seorang Koperman. Koperman bertugas membawa BBL di dalam koper. Agar tidak dicurigai oleh petugas bandara, Koperman akan membaur dengan penumpang pesawat pada umumnya dengan memanipulasi dokumen invoice ekspor di Terminal Cargo atau Regulated Agent untuk Cargo.
“Berdasarkan data di Bandara Internasional Juanda sendiri, pada periode tahun 2023 ini telah dilakukan penggagalan penyelundupan BBL sebanyak empat kali oleh Lanud AL, PT. AP1, BKIPM Juanda, dan Bea Cukai dengan barang bukti BBL sebanyak 399.074 ekor,” ucap Adin.
Adin menuturkan bahwa tujuan penyelundupan BBL terbesar saat ini adalah negara Vietnam, sebab Vietnam membutuhkan BBL sebagai komoditas budidaya di negaranya sebanyak 600 juta ekor dengan nilai mencapai 3 miliar dolar yang sumber benih bening lobsternya berasal dari Indonesia.
Load more