Banyuwangi, tvOnenews.com - Memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyuwangi mulai meningkat.
“Dari laporan yang masuk, sepanjang tahun ada saja kasus. Terutama di akhir tahun dan awal tahun,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, Senin (18/12).
Diprediksi, lonjakan kasus DBD masih berpotensi pada Januari–Februari 2024. Hal ini didasarkan pada peningkatan curah hujan. Apalagi, Banyuwangi telah memasuki musim penghujan sejak awal Desember 2023.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, puncaknya musim penghujan di Banyuwangi diprediksi masih terjadi pada Januari-Februari 2024.
“Musim seperti ini berpotensi peningkatan DBD, karena tempat penampungan seperti kaleng dan botol bekas di luaran mudah terisi air. Genangan air ini memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak,” jelasnya.
Upaya pencegahan perlu ditingkatkan, terutama membersihkan genangan air dalam rangka memberantas perkembangbiayakan nyamuk. Dinkes Banyuwangi juga mengimbau seluruh warga tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat sebagai langkah preventif utama.
“Lakukan langkah 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk," pintanya.
Sepanjang tahun 2023, kasus DBD di Banyuwangi mencapai 319 kasus. Kasus tertinggi terjadi di Januari dan Maret, masing-masing tembus 45 dan 46 kasus. Sementara angka kematian mencapai empat orang. Kasus DBD tahun 2023 terbilang lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Sepanjang Januari-Desember 2022, kasus DBD di Banyuwangi tembus 523 kasus. Tertinggi di bulan Agustus mencapai 71 kasus. (hoa/far)
Load more