DK mengungkapkan bahwa kronologi kejadian pembacokan yang menimpa anaknya tersebut terjadi pada Minggu dini hari (10/12) sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat itu anaknya habis nongkrong malam mingguan di Jalan Hayam Wuruk, Bojonegoro Kota. Karena hingga larut malam anaknya belum pulang, kemudian ia menjemput anaknya untuk segera pulang.
“Habis nongkrong. Karena tidak pulang-pulang, saya jemput,” tutur DK.
Selanjutnya anak dan bapak itu pulang ke rumah bersama-sama mengendarai sepeda motor masing-masing dan berjalan beriringan depan belakang, namun saat mendekati lokasi kejadian, DK tertinggal oleh anaknya.
Selang beberapa menit, DK mengetahui ada keramaian di depannya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Saat itu DK menduga ada kecelakaan dan ia sempat bertanya kepada salah satu pengguna jalan yang lewat. Setelah sampai di lokasi kejadian ternyata anaknya dibacok gerombolan orang tak dikenal.
“Jalanan waktu itu macet, saya kira ada kecelakaan, ternyata anak saya dibacok,” kata DK.
DK mengungkapkan bahwa pelaku berjumlah sekitar 30 orang lebih. Mereka naik sepeda motor dengan jumlah sekitar 15 motor dan rata-rata berboncengan 2 sampai 3 orang. Para pelaku kebanyakan menggunakan kostum serba hitam dan sebagian besar membawa pedang dan celurit.
Load more