Bojonegoro, tvOnenews.com - Sudah sepuluh hari sejak peristiwa penganiayaan dan pembacokan yang menimpa DKS (14), warga Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pelaku hingga kini masih belum tertangkap. Polisi masih melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku.
Terkait hal tersebut, orang tua korban DK (47) berharap kepada Kapolres Bojonegoro yang baru, AKBP Mario Prahatinto, agar dapat segera mengungkap kasus tersebut.
Dihubungi melalui sambungan telepon, DK mengungkapkan bahwa sebagai orang tua korban dirinya berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Bojonegoro umumnya, dan Kecamatan Dander khususnya, agar tetap aman, nyaman, dan kondusif.
Selain itu, dirinya juga berharap agar kepolisian bisa mengoptimalkan patroli di jam-jam khusus.
“Apalagi dengan adanya pucuk pimpinan Kapolres yang baru ini, agar bisa menciptakan situasi kamtibmas lebih aman, nyaman dan kondusif, khususnya di wilayah selatan Bojonegoro yang belakangan ini relatif rawan,” kata DK, Rabu (20/12).
DK juga berharap agar jangan sampai kasus serupa terulang kembali. Apa lagi, mengingat tahun ini adalah tahun politik, sehingga jangan sampai ada kerusuhan atau tidak pidana yang lebih rawan di Kabupaten Bojonegoro ini.
“Saya berharap pelaku pembacokan terhadap anak saya ini dapat segera terungkap dan bisa ditindak sesuai hukum yang berlaku, sebagai efek jera,” tutur DK.
DK mengungkapkan bahwa kronologi kejadian pembacokan yang menimpa anaknya tersebut terjadi pada Minggu dini hari (10/12) sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat itu anaknya habis nongkrong malam mingguan di Jalan Hayam Wuruk, Bojonegoro Kota. Karena hingga larut malam anaknya belum pulang, kemudian ia menjemput anaknya untuk segera pulang.
“Habis nongkrong. Karena tidak pulang-pulang, saya jemput,” tutur DK.
Selanjutnya anak dan bapak itu pulang ke rumah bersama-sama mengendarai sepeda motor masing-masing dan berjalan beriringan depan belakang, namun saat mendekati lokasi kejadian, DK tertinggal oleh anaknya.
Selang beberapa menit, DK mengetahui ada keramaian di depannya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Saat itu DK menduga ada kecelakaan dan ia sempat bertanya kepada salah satu pengguna jalan yang lewat. Setelah sampai di lokasi kejadian ternyata anaknya dibacok gerombolan orang tak dikenal.
“Jalanan waktu itu macet, saya kira ada kecelakaan, ternyata anak saya dibacok,” kata DK.
DK mengungkapkan bahwa pelaku berjumlah sekitar 30 orang lebih. Mereka naik sepeda motor dengan jumlah sekitar 15 motor dan rata-rata berboncengan 2 sampai 3 orang. Para pelaku kebanyakan menggunakan kostum serba hitam dan sebagian besar membawa pedang dan celurit.
“Pelaku menggunakan pakaian serba hitam. Bawa pedang dan celurit. Banyak orangnya. Mungkin sudah niat (untuk membacok seseorang). Usai membacok anak saya, kemudian (pelaku) melarikan diri ke arah selatan,” tutur DK.
Sebelumnya, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bojonegoro, Inspektur Satu (Iptu) Supriyanto, menjelaskan bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Minggu dini hari (10/12) sekitar pukul 01.30 WIB, korban habis nongkrong dan akan pulang ke rumah di Kecamatan Dander, dengan mengendarai sepeda motor Honda CB150R nomor polisi S 6182 ABV.
Saat sampai di lokasi kejadian atau tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya di Jalan Raya Bojonegoro-Dander, tepatnya depan bengkel Zero Nine, yang tak jauh dari rumahnya, korban hendak mendahului rombongan pelaku yang berjumlah kurang lebih 15 sepeda motor yang semua berboncengan 2-3 orang.
“Tiba-tiba korban dipepet dan disuruh berhenti oleh rombongan pelaku tersebut dan selanjutnya korban disuruh melepas bajunya, kemudian korban dikeroyok dan dibacok oleh anggota rombongan pelaku tersebut,” kata Kasi Humas Iptu Supriyanto.
Setelah menderita luka-luka, korban berteriak minta tolong. Sementara para pelaku meninggalkan korban. Tak lama kemudian beberapa warga yang sedang lewat memberikan pertolongan kepada korban.
“Dengan adanya kejadian tersebut korban menderita sejumlah luka di tangan kanan dan kiri, paha serta kaki kana,” kata Iptu Supriyanto. (dra/gol)
Load more