Magetan, tvOnenews.com - Pasca terbakarnya hutan lindung dan produksi di Gunung Lawu pada akhir bulan September 2023 baik di sisi Kabupaten Magetan dan Ngawi Jawa Timur, serta Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, Kepala Staf TNI AD Jendral TNI Maruli Simanjuntak melakukan reboisasi atau penghijauan dan pembersihan Gunung Lawu, Rabu (20/12).
Kepala Staf TNI AD Jendral TNI Maruli Simanjuntak mengatakan penghijauan dan pembersihan sampah di Gunung Lawu ini dilakukan oleh 2010 personil gabungan dari TNI-Polri, Pemerintah Daerah, Perhutani, BPBD, Relawan dan juga warga masyarakat sekitar Gunung Lawu yang sudah dilakukan sejak sepekan terakhir.
“Kegiatan ini adalah upaya swadaya terbesar yang pernah dilakukan, mudah-mudahan lain kali kita bisa melakukan hal yang sama ditempat lain dan di Gunung Lawu ini juga masih perlu kita lanjutkan,” kata Maruli.
Maruli menegaskan bahwa kerusakan hutan di Indonesia ini diakui masih cukup tinggi, dan telah menjadi perhatian dunia ditambah lagi adanya Elnino dan juga kebakaran hutan di sejumlah gunung di tanah air.
Saat ini total ada 2010 orang personil gabungan naik ke puncak Gunung Lawu jalan kaki sambil membawa bibit aneka pohon eucalyptus, cemara, pinus, damar dan trembesi setinggi 2 meter, tentu selain Medan yang sulit juga waktu yang melelahkan karena sekali naik membutuhkan waktu sekitar 8 jam sekali naik.
“Langkah ini adalah tahap awal, nanti hasilnya kita evaluasi lagi bagaimana efektif nya apakah dengan bekerja sama dengan pecinta alam yang naik harus bawa bibit untuk ditanam dan pulangnya bawa sampah, sehingga reboisasi berjalan sesuai dengan target,” imbuhnya.
Kemudian Maruli juga menyinggung masalah pentingnya membuat embung di puncak gunung sebagai antisipasi jika terjadi kebakaran hutan. Dimana sumber airnya nanti diambilkan dari aliran sungai, mata air atau hanya tadah hujan. Langkah ini adalah upaya awal agar kebakaran hutan bisa dicegah sejak dini sebelum memasuki musim kemarau.
Load more