Lebih lanjut Lamijo menambahkan, meskipun mungkin terdengar tidak biasa, kepompong menjadi pilihan menarik bagi sebagian orang sebagai alternatif pangan yang terjangkau dan dapat ditemukan dengan mudah di alam liar.
Di beberapa wilayah pedesaan, masyarakat mulai aktif dalam kegiatan berburu kepompong sebagai bagian dari upaya mempertahankan aspek tradisional sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi.
"Di tengah dinamika sosial dan ekonomi, penggunaan kepompong sebagai alternatif lauk makanan menjadi simbol adaptasi masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok yang signifikan. Meski masih menjadi perdebatan, hal ini menunjukkan kreativitas dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi," pungkas Lamijo. (kso/gol)
Load more