Selanjutnya saksi lain bernama Sai (67) yang juga warga setempat, menyatakan bahwa odong-odong yang dikemudikan oleh Liswanto melaju dari arah barat ke timur. Pada saat bersamaan, KA melintas dari arah Kepanjen menuju Blitar.
Menurut Sai, tidak ada petugas yang berjaga di perlintasan tersebut, dan klakson kereta pun tidak terdengar.
"Dalam kejadian ini, tidak ada yang berjaga, biasanya ada relawan. Selain itu, biasanya kereta membunyikan klakson, tapi tadi kata warga kok tidak membunyikan. Mungkin karena itu, masinisnya tidak tahu dan melanjutkan perjalanan," beber Sai.
Kepala Desa Panggungrejo M Herul, juga mengatakan kalau korban hendak berangkat kerja dengan mobil odong-odongnya.
Dan saat melintasi perlintasan kereta api, korban diduga tidak mengetahui adanya kereta api yang hendak melintas dari arah utara ke selatan alias dari arah Malang menuju Blitar.
Alhasil terjadi tabrakan antara kepala kereta dengan kendaraan tersebut hingga terseret sekitar 100 meter.
"Beliau memang aktifitasnya bekerja odong-odong mengelilingi Panggungrejo. Dia baru saja berangkat dari rumahnya, tidak ada penumpang sama sekali,” kata Kepala Desa Panggungrejo M Herul kepada awak media, Minggu (24/12).
Load more