Nganjuk, tvOnenews.com - Kasus kontroversial mengenai dugaan paksaan aborsi terhadap seorang siswi SMA di Nganjuk telah memicu gelombang kecaman dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Berdasarkan laporan yang diterima oleh kepolisian setempat, seorang siswi SMA tersebut diduga dipaksa untuk melakukan aborsi oleh orang tua pacarnya.
Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP Lanang Teguh Pambudi menyatakan, bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan yang diperlukan untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh.
"Kami sedang memproses penyelidikan ini dengan serius dan berkomitmen untuk memastikan keadilan bagi korban serta menindak pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
"Untuk sepuluh orang yang diperiksa antara lain korban sendiri selaku pelapor dan termasuk seorang yang diduga sebagai dukun. Para saksi yang diperiksa dimintai keterangan untuk mengungkap kejadiannya yang sebenarnya," jelas AKP Lanang.
Kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap perlindungan hak-hak perempuan dan remaja di masyarakat. Kuasa hukum korban telah mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan kekerasan yang dialami oleh korban, serta menyerukan agar penegakan hukum terhadap pelaku dilakukan secara tegas dan adil.
Sementara itu, pihak yang terlibat langsung dalam peristiwa ini masih sebatas dimintai keterangan dan kasusnya belum diungkap secara resmi oleh pihak berwenang, yang menimbulkan spekulasi dan kecemasan lebih lanjut di kalangan masyarakat.
Kepolisian setempat mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan memberikan kerjasama serta informasi yang dibutuhkan dalam upaya penyelesaian kasus ini.
"Mereka juga menggarisbawahi pentingnya keadilan bagi korban dan memberikan perlindungan yang layak bagi setiap individu yang menjadi korban tindak kekerasan," tegas AKP Lanang.
"Penyelidikan yang sedang berlangsung ini masih memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti yang cukup sehingga kebenaran dapat terungkap dengan jelas. Masyarakat diharapkan dapat bersabar dan memberikan dukungan kepada proses hukum yang sedang berjalan agar keadilan bisa terwujud," pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, peristiwa dugaan paksaan aborsi ini dialami oleh seorang siswi SMA di Nganjuk, mereka keduanya awalnya menjalin hubungan asmara, setelah waktu berjalan seorang siswi tersebut diduga hamil di luar nikah, kemudian oleh orang tua pacarnya diajak pergi ke salah seorang yang diduga dukun di Nganjuk, untuk melakukan aborsi dengan cara tradisional. (kso/far)
Load more