Jombang, tvOnenews.com - Pasca pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jawa Timur, hingga kini PBNU belum mengangkat penggantinya.
Namun dalam sepekan terakhir, santer beredar nama KHM Hasib Wahab Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang dan KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang diberitakan sejumlah media berpeluang besar akan menggantikan KH Marzuki Mustamar.
"Ya, saya memang sudah pernah dihubungi salah satu pengurus PBNU tapi saya belum nenanggapi serius," ujar KHM Hasib Wahab, Senin (8/1) di Jombang.
Namun secara tegas, putra salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbullah ini menyatakan siap jika mendapatkan kepercayaan memimpin NU Jawa Timur.
"Kalau memang diberi amanah ya saya terima. Namun kalau boleh memilih, sebenarnya saya masih memilih jabatan sekarang, sebagai ketua PBNU. Karena kedudukan saya ini persis dibawah Ketua Umum," beber Gus Hasib.
Gus Hasib menilai, peran PWNU sangat strategias sebagai ujung tombak pelaksanaan kebijakan dan program PBNU, apalagi Jawa Timur banyak sekali tokoh-tokoh dan ulama NU.
"Ya terserah PBNU, tinggal pilih saya atau Gus Kikin," tambah Gus Hasib.
Sebagai Ketua PBNU, Gus Hasib menjelaskan, penghentian KH Marzuki Mustanar dari jabatan Ketua PWNU Jawa Timur tidak ada kaitannya dengan politik.
"Pemberhentian itu tidak tiba-tiba, tapi telah melalaui proses panjang dan telah diperingatkan dua kali," pungkas Gus Hasib.
Sementara santernya informasi namanya masuk dalam bursa pengganti KH Marzuki Mustamar, KH Abdul Hakim Mahfudz tidak membantah. Hanya saja dirinya belum mendapatkan tawaran langsung dari PBNU.
"Itu kan proses yang sedang berjalan di PBNU, Itu yang memproses dari pimpinan-pimpinan PBNU, Ketua Umum dan Sekjen. Saya cuma dengar-dengar saja," aku KH Abdul Hakim Mahfudz yang akrab dipanggil Gus Kikin, Sabtu (6/1/2024) saat menghadiri resepsi ngunduh mantu KH Abdul Hadi Yusuf, Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an, Tebuireng.
Jika informasi bahwa nama Gus Kikin berpeluang besar menggantikan KH Marzuki Mustamar, cicit pendiri NU KH Hasyim Asy'ari ini belum akan langsung menyatakan sanggup.
"Selandainya iya nanti baru mikir. Untuk menentukan sanggup atau tidak, saya akan istikharah lebih dahulu. Mana yang terbaik, terutama untuk NU. Karena saya hanya berkhidman pada NU nya," kata Gus Kikin.
Senada dengan Gus Hasib, Gus Kikin juga memandang peran PWNU untuk menggerakkan organisasi NU sangat penting.
"PWNU itu sangat penting. PWNU itu harus jalan. Semua struktur itu penting, mulai PCNU, MWCNU dan seterusnya semua penting apalagi PWNU," tandas Gus Kikin.
Sedang mengenai pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Gus Kikin enggan berkomentar. Karena pemberhentian itu wewenang Ketua PBNU dan Rais Aam.
"Wah itu pada ketum, Rais Aam, itu pertimbangan beliau-beliau itu. Kalau saya kan hanya dari satu sisi saja, tidak bisa melihat secara konperhensif dan lagi penilaian-penilaian saya kan terbatas," kilahnya.
KH Abdul Hakim Mahfudz lahir di Jombang pada 17 Agustus 1958. Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta tahun 1979 dan tahun 2013 lulus sebagai Sarjana Komunikasi Universitas Terbuka.
Tahun 2016 menjadi Wakil Pengasuh Ponpes Tebuireng dan tahun 2020 resmi menjadi Pengasuh Ponpes Tebuireng menggantikan KH Shalahiudin Wahid atau Gus Sholah. Selain sebagai kiai, Gus Kikin juga seorang pengusaha yang telah sukses mendirikan 22 perusahaan berbagai bidang, baik di ibu kota Jakarta maupun di daerah-daerah. (usi/gol)
Load more