Slamet sempat menanyakan apa permasalahannya dan mengajak mahasiswa tersebut berunding agar tidak terjadi keributan.
"Terus dia tidak terima dan masuk ke gang tempat kontrakan dan bertengkar sama anak kontrakan. Lalu, dia lari ke barat dikejar sama anak-anak kontrakan," kata Slamet.
Tidak berselang lama, mahasiswa asal Sumba Barat Daya datang kembali ke lokasi membawa puluhan temannya dan menyerang mahasiswa asal Sumba Barat yang berada di dalam rumah kontrakan.
Bahkan, mereka juga merusak pintu rumah kontrakan. Sedangkan, mahasiswa dari Sumba Barat mendapat kabar diserang mahasiswa Sumba Barat Daya datang ke lokasi dan saling lempar batu.
"Saat bentrok ada yang membawa senjata tajam jenis golok. Setelah itu, saling pukul dan lempar-lemparan terus warga keluar. Pak lurah yang datang ke sini juga kena lemparan. Ada dua mahasiswa yang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara itu, Iwan selaku pemilik rumah mengaku mengalami kerugian Rp3 juta akibat bentrokan dua kubu mahasiswa asal NTT tersebut.
Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Petugas juga datang ke lokasi untuk mengumpulkan keterangan warga dan para saksi.
Load more