Kota Malang, tvOnenews.com - Warga Jalan Raya Tlogomas, Gang 1, RT 5/RW 6, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur digegerkan dengan bentrokan dua kubu mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) asal Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akibat bentrokan tersebut pintu rumah warga yang dikontrak dan ditempati sejumlah mahasiswa dari Sumba Barat tersebut rusak saat diserang mahasiswa asal Sumba Barat Daya.
Ketua RW 6 Kelurahan Tlogomas Muhammad Shodiq menceritakan jika kejadian ini terjadi pada Rabu (10/1/2024) pukul 14.30 WIB.
Tiba-tiba sekelompok mahasiswa Unitri asal NTT mengamuk dan berteriak mencari kelompok mahasiswa Unitri lain asal.
Rumah warga rusak akibat bentrokan mahasiswa Unitri. Dok: Edy Cahyono-tvOne
Kejadian ini membuat suasana kampung mencekam dan membuat warga sekitar memperingatkan kelompok mahasiswa ini agar tidak berbuat onar.
"Salah satu mahasiswa yang membuat onar ini memakai kemeja hitam dan tas. Dia masuk ke salah satu kontrakan untuk mencari kelompok mahasiswa lain. Kontrakan ini diserang hingga pintu dan jendelanya rusak," ujar Shodiq saat dikonfirmasi awak media, Kamis (11/1/2024).
Tak terima mendapatkan serangan, mahasiswa kelompok yang ada di dalam rumah kontrakan memanggil kawan-kawannya. Sehingga, terjadi bentrokan antara kedua kelompok ini yang jumlahnya puluhan orang.
"Bentrokan ini ada yang menggunakan golok, batu dan tangan kosong. Akibatnya ada dua mahasiswa yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit," bebernya.
Slamet, petugas keamanan kampung, mengatakan kejadian itu berawal dari seorang mahasiswa dari Sumba Barat Daya datang marah-marah mencari mahasiswa dari Sumba Barat.
Warga yang merasa terganggu berusaha menegur mahasiswa asal Sumba Barat agar tidak berbuat onar di kampung.
"Kejadian berawal ada ibu-ibu berteriak di sini. Ada seorang mahasiswa menggunakan kemeja hitam bawa tas berteriak marah-marah mencari anak di rumah kontrakan," ungkap Slamet di tempat kejadian perkara, Rabu (10/1/2024).
Slamet sempat menanyakan apa permasalahannya dan mengajak mahasiswa tersebut berunding agar tidak terjadi keributan.
"Terus dia tidak terima dan masuk ke gang tempat kontrakan dan bertengkar sama anak kontrakan. Lalu, dia lari ke barat dikejar sama anak-anak kontrakan," kata Slamet.
Tidak berselang lama, mahasiswa asal Sumba Barat Daya datang kembali ke lokasi membawa puluhan temannya dan menyerang mahasiswa asal Sumba Barat yang berada di dalam rumah kontrakan.
Bahkan, mereka juga merusak pintu rumah kontrakan. Sedangkan, mahasiswa dari Sumba Barat mendapat kabar diserang mahasiswa Sumba Barat Daya datang ke lokasi dan saling lempar batu.
"Saat bentrok ada yang membawa senjata tajam jenis golok. Setelah itu, saling pukul dan lempar-lemparan terus warga keluar. Pak lurah yang datang ke sini juga kena lemparan. Ada dua mahasiswa yang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara itu, Iwan selaku pemilik rumah mengaku mengalami kerugian Rp3 juta akibat bentrokan dua kubu mahasiswa asal NTT tersebut.
Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Petugas juga datang ke lokasi untuk mengumpulkan keterangan warga dan para saksi.
"Kami masih mengumpulkan bahan keterangan," pungkasnya. (eco/nsi)
Load more