“Suara rakyat adalah suara Tuhan,” tukas Assadur Rahman.
Menurutnya, perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin dalam Undang Undang 1945 dan hal yang biasa rutin terjadi setiap 5 tahun sekali.
“Selain itu, kami mengapresiasi kepada seluruh pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan kemerdekaan, dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan nasional dengan baik,” tandasnya.
Usai membacakan pernyataan sikap tersebut mereka membubarkan diri dari Bundaran Air Mancur Unair dengan tertib.
Terkait pernyataan sikap ini, pihak Pascasarjana Unair mengklarifikasi bahwa kegiatan tersebut bukan atas inisiasi pihaknya maupuan civitas akademik Unair, Mereka juga menyayangkan penggunaan fasilitas kampus untuk kegiatan ini tanpa ijin kepada pihak Pascasarjana, maupun Rektorat Unair. (msi/gol)
Load more