Pasuruan, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan.
"Di lokasi ini, ketinggian air masih mencapai 50-80 sentimeter. Sedikitnya, ratusan kepala keluarga terdampak banjir luapan Sungai Weranti ini," ujarnya.
Ia mengatakan, selain meninjau dan menyapa warga terdampak banjir, dirinya menyerahkan bantuan berupa beras sebanyak 100 kilogram, minyak goreng 30 liter, mie instan 20 dus, sarden lima dus, makanan siap saji lima dus, air mineral 10 dus dan terpal sebanyak 10 lembar.
Kepada warga terdampak, Gatot juga meminta bersabar sembari menunggu upaya penanganan banjir yang dilakukan Tim Pemprov Jatim dan Kabupaten Pasuruan.
"Mohon agar listrik yang berpotensi menimbulkan sengatan dijauhkan dari air. Arsip-arsip penting juga perlu disimpan di tempat yang aman," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, dirinya juga mengunjungi dapur umum LPBI NU Bangil dan Yayasan Jagat Alam Nusantara yang berlokasi di Desa Manaruwi, Kecamatan Bangil.
Dapur umum yang didukung BPBD Jatim ini dalam sehari menyiapkan 100 paket nasi bungkus yang didistribusikan kepada warga Desa Kedungboto Kecamatan Beji yang juga terdampak banjir.
Ia mengatakan selain Desa Kedungringin dan Desa Kedungboto, di wilayah Kecamatan Beji, banjir luapan Sungai Weranti juga melanda Desa Cangkringmalang. Kecuali di Kecamatan Beji, banjir kali ini juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan, di antaranya di Kecamatan Bangil, Kecamatan Kraton, Gempol dan Kecamatan Rembang.
"Namun, di sejumlah kecamatan kondisi banjir sudah surut dan hanya menyisakan ketinggian air sekitar 20 sentimeter," katanya.
Selain di Kabupaten Pasuruan, banjir juga terjadi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto.
Selama beberapa hari ini, Tim BPBD Jatim juga telah turun ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan menyerahkan sejumlah bantuan, seperti paket alat kebersihan, paket sembako, terpal, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, gedeg bambu dan tenda.
"Semua kebutuhan logistik dan peralatan itu sengaja kami dorong ke kabupaten atau kota guna percepatan penanganan saat terjadi bencana," tutur Gatot. (ant/far)
Load more