Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, yang hingga saat ini masih berstatus siaga atau level 3, terpantau telah mengalami 3 erupsi sepanjang dini hari hingga pagi ini, Senin (19/2).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 141 detik," tulis Sigit Rian Alfian dalam laporannya, Senin (19/2).
Selanjutnya, petugas PPGA Semeru kembali melaporkan terjadinya erupsi kedua yakni pada pukul 04.56 Wib, dengan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak dan terekam dalam seimograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 145 detik.
Sedangkan erupsi ketiga pagi ini, kembali terjadi pada pukul 06.15 Wib, dengan tinggi kolom abu teramati 1000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyatakan, bahwa hingga sejauh ini belum ada laporan terkait dampak yang ditimbulkan akibat erupsi yang terjadi sepanjang dini hari hingga pagi ini.
"Sejauh ini belum ada laporan terkait dampak yang ditimbulkan akibat erupsi hari ini. Meskipun demikian, kami terus menghimbau kepada warga agar tetap tenang dan selalu waspada. Yang terpenting lagi, kita himbau agar warga senantiasa mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG, terkait jarak aman dan radius larangan melakukan aktivitas," jelas Patria.
Berikut ini rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG yang harus dipatuhi demi keselamatan bersama serta pengurangan resiko bencana, diantarannya larangan warga melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/hen)
Load more