"Saya sempat tanya, ke anak saya, milih mana yang dikerjakan, apa KPPS atau kantor. Anak saya bilang dijalani dua-duanya," ujarnya.
Hari itu usai coblosan, Imnesti, mengikuti rekan-rekannya membawa kotak suara dari TPS, untuk dibawa ke PPK. Saat itulah dia mengalami kecelakaan.
"Dia sempat dirawat di salah satu rumah sakit Bu," ujarnya.
Mendengar suara sesenggukan ibunda Imnesti, Khofifah pun tak kuasa menahan haru. Ia lantas memberi dorongan spirit dan doa agar kedua orangtua Imnesti selalu ikhlas karena semua kehendak Allah.
"Kalau menurut saya, almarhumah dan semua yang gugur dalam tugas-tugas sebagai petugas Pemilu adalah pejuang demokrasi. Insya Allah beliau dipanggil dalam keadaan husnul khotimah," ujar Khofifah, memberi semangat.
Selain memberi santunan dan ucapan bela sungkawa, Khofifah memberikan bantuan sembako dan kebutuhan harian kepada keluarga almarhumah.
Termasuk saat di rumah almarhum Joko Budiono, dan Krakah Utara, Surabaya. Ketua KPPS berusia 52 tahun tersebut, yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Load more