Kemudian yang kedua adalah Risk Taker atau Pengambil risiko. Dimana seorang pemimpin harus berani mengambil resiko akibat keputusan yang ditetapkan, dan harus paham dengan manajemen resiko.
Dan yang ketiga adalah Resource Allocator atau Pengalokasi Sumber Daya. Pemimpin juga harus pandai dalam Memanfaatkan Sumber Daya yang ada untuk dimanfaatkan/dikelola untuk mendatangkan dampak positif bagi organisasi.
"Tiga kemampuan dasar ini harus dimiliki pejabat dan ASN pemangku kebijakan di pemerintahan agar membawa semangat wirausaha ke dalam pemerintahan atau sektor publik. Agar wajah pemerintahan lebih kompetitif, lebih berbasis outcome atau hasil yang luas," pungkasnya.
Tak lupa dalam kesempatan ini Khofifah juga mengajak peserta pelatihan untuk menjadi game changer di sektornya masing-masing. Seseorang bisa menjadi seorang game changer jika dilengkapi dengan karakter IKI, yang terdiri dari Inisiatif Kolaborasi dan Inovasi.
"Dengan menjadi pemimpin kewirausahaan panjenengan semua akan menjadi enable leader. Menjadi pemimpin pemungkin. Jangan belum apa-apa bilang nggak mungkin. Maka yang harus dibangun adalah 'ana indadhonni 'abdibi, bahwa Allah akan memberikan sesuai dengan prasangka hambanya. Maka berprasangkalah atas kebaikan," tegasnya.
"Dan dengan penerapan karakter entrepreneurial leadership Insyallah jenengan juga akan menjadi game changer di lingkungan masing-masing," pungkas Khofifah. (hen)
Load more