Namun, informasi terkait kajian ustaz Syafiq Basalamah ini, sudah terlanjur menyebar di medsos dan jemaah pengajian tidak tahu kalau kajian dibatalkan. Sehingga anggota Banser dan GP Ansor mendatangi dan membubarkan pengajian tersebut.
“Jaman sekarang itu informasi itu kan cepat ya sampai ke jemaah atau pengikut Syafiq Basalamah. Sehingga mereka yang selalu on di media sosial memantau dan mengikuti keegiatan tersebut, tanpa diketahui jika kajian sudah dibatalkan,” ucap Ibnu.
“Kajian tidak ada, ustaznya tidak datang, tidak jadi digelar. Jemaah hanya melakukan salat maghrib saja. Kami tidak menyangka kalau terjadi peristiwa itu, terjadi geserkan antara mereka. Nah, gesekan itu terjadi karena kesalahpahaman karena informasi (pembatalan) tersebut tidak sampai kepada mereka. Jadi sekali lagi, menurut saya hari ini sudah tidak ada permasalahan,” tandas Ibnu.
Diberitakan sebelumnya, anggota Banser dan Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gunung Anyar membubarkan pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas. Banser dan GP Ansor menolak dengan tegas kajian yang digelar Ustadz Syafiq Basalamah karena dinilai provokatif dan mengandung ujaran kebencian. Saat itu, terjadi ketegangan dan berlanjut kericuhan hingga terjadi baku hantam antara jemaah pengajian dengan anggota Banser dan GP Ansor. (msi/far)
Load more