“Prosedur kajian baik itu nasional maupun lokal itu kita selalu memberitahu kepada muspika (musyawarah pimpinan kecamatan), terdokumentasi semua,” ujarnya.
Lebih lanjut Danang menyampaikan, kepada penceramah pihaknya selalu menitip pesan agar isi kajian tak boleh menyinggung kelompok manapun.
“Selama kajian kami selalu me-briefing setiap ustaz ada batasan-batasan yang tidak boleh disampaikan. ‘Mohon maaf ustaz kami ini hidup di wilayah heterogen bukan homogen, bukan di ruang hampa, oleh karena itu mohon untuk kajiannya untuk tidak menyinggung kelompok sana kelompok sini’,” ucapnya.
Sebab, menurutnya penting disampaikan demi kebaikan dan persatuan bersama.
“Jadi kalau bisa kajian yang disampaikan adalah kajian yang memang untuk merekatkan Umat Islam, itu kami sampaikan ke setiap ustaz,” tambahnya.
Oleh karenanya, dirinya juga heran mengapa acara kajian Ustaz Syafiq baru kali ini mendapatkan penolakan yang begitu besar.
Danang pun tak menduga pihak Ansor dan Banser bisa melakukan yang demikian. “Kita tak bisa menduga-duga apa yang jadi kekhawatiran, mungkin seperti surat (penolakan) mereka,” terangnya.
Load more