Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Yayasan Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar Surabaya, Iskandar Zulkarnai menyebut bahwa penceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah sering kali menggelar kajian kepada jamaah di kawasannya tersebut.
Iskandar mengungkapkan Ustaz Syafiq Riza Basamalah sering melakukan kajian ceramahnya berlangsung sejak 2017 dan tanpa penolakan.
“(Kajian) Ustaz Syafiq kalau misalnya tadi malam jadi itu keenam kali di sini (Masjid Assalam),” kata Iskandar Zulkarnain, Jumat (23/2/2024).
Ia menyebut di tahun 2023 saja, Ustaz Syafiq dua kali menggelar acara di masjid itu. Selama kajian itu pula pihaknha selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Pihak masjid sering mengirimkan surat pemberitahuan dan menuruti semua prosedurnya. Kajian pun berjalan aman, tanpa penolakan.
“Kita koordinasi kemanan, menyurat ke polsek, kita ikuti prosedur semua. Enggak ada penolakan. Jemaah sampai dua ribu,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan, Koordinator Keamanan Takmir Masjid Assalam Danang Adityo Nugroho menambahkan, memang di masjid ini secara rutin menggelar kajian dengan berbagai penceramah, baik yang berlatarbelakang Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah hingga Salafi.
“Prosedur kajian baik itu nasional maupun lokal itu kita selalu memberitahu kepada muspika (musyawarah pimpinan kecamatan), terdokumentasi semua,” ujarnya.
Lebih lanjut Danang menyampaikan, kepada penceramah pihaknya selalu menitip pesan agar isi kajian tak boleh menyinggung kelompok manapun.
“Selama kajian kami selalu me-briefing setiap ustaz ada batasan-batasan yang tidak boleh disampaikan. ‘Mohon maaf ustaz kami ini hidup di wilayah heterogen bukan homogen, bukan di ruang hampa, oleh karena itu mohon untuk kajiannya untuk tidak menyinggung kelompok sana kelompok sini’,” ucapnya.
Sebab, menurutnya penting disampaikan demi kebaikan dan persatuan bersama.
“Jadi kalau bisa kajian yang disampaikan adalah kajian yang memang untuk merekatkan Umat Islam, itu kami sampaikan ke setiap ustaz,” tambahnya.
Oleh karenanya, dirinya juga heran mengapa acara kajian Ustaz Syafiq baru kali ini mendapatkan penolakan yang begitu besar.
Danang pun tak menduga pihak Ansor dan Banser bisa melakukan yang demikian. “Kita tak bisa menduga-duga apa yang jadi kekhawatiran, mungkin seperti surat (penolakan) mereka,” terangnya.
Tak hanya Danang, Ketua Dewan Pembina Yayasan Masjid Assalam Ibnu Arly juga mengaku tak menduga ada penolakan. Ia bertanya-tanya sebenarnya apa yang memicu hal itu terjadi.
“Mungkin dengan kondisi memanas ini kali ya, mungkin segala sesuatunya jadi sensitif,” pungkas Ibnu Arly. (ebs)
Load more