Selain meminta pulang, korban juga cukup intens berkirim pesan ke keluarga. Terutama kepada sang ibu, Suyanti (38).
Tangkapan layar percakapan korban minta dijemput pulang
"Minta dijemput. Tak tanya alasannya kenapa tidak disebutkan. Intinya minta dijemput," kata Suyanti, Senin (26/2) siang.
Permintaan dijemput itu mulai diungkapkan korban sejak seminggu lalu. Selama ini, korban dikenal pendiam di kalangan keluarga. Karena itu, ketika korban minta dijemput, keluarga tak banyak menaruh curiga. Bahkan, keluarga meminta korban menunggu pulang hingga bulan Ramadan. Namun, korban tetap ngotot meminta pulang.
Korban juga sempat mengeluh sakit. Keluarga lalu mengirimkan uang untuk membeli obat. Percakapan itu yang terakhir kali dilakukan korban dengan keluarga.
“Selama ini, kami tinggal di Bali. Begitu dikabari meninggal, kami langsung pulang,” kata Suyanti.
Padahal, keluarga sempat menjanjikan motor ke korban untuk memacu semangat belajar. Percakapan terakhir ini menjadi kenangan sedih keluarga. Keluarga tak menyangka korban akan meninggal secara tragis. Mereka menduga, korban meninggal tak wajar. Sebab, dipenuhi luka. Jenazah korban juga dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan medis. (hoa/gol)
Load more