Kediri, tvOnenews.com - Dinas Kesehatan Kota Kediri melakukan "jemput bola" menyasar anak belum diimunisasi polio yang digelar dalam Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) putaran kedua.
"Jadi 'jemput bola', kami datang ke PAUD/TK dan SD tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya. Selebihnya ada yang secara sadar mendatangi faskes langsung," katanya di Kediri.
Menurut dia, sejumlah kendala dalam pelaksanaan Sub PIN Polio tetap terjadi seperti penolakan dari masyarakat dan ada beberapa anak dalam kondisi tidak bugar sehingga tidak dianjurkan mengikuti imunisasi.
Dirinya mengungkapkan capaian pemberian imunisasi polio di Kota Kediri cukup tinggi yakni 101 persen atau sebanyak 33.328 anak yang sudah terimunisasi dalam Sub PIN Polio putaran kedua, pada 19 Februari 2024 sampai 25 Februari 2024.
"Angka tersebut kami tingkatkan lagi melalui kegiatan sweeping mulai 26 Februari 2024 - 2 Maret 2024 untuk menyasar yang belum mendapat vaksin," kata dia.
Pihaknya telah menyusun beberapa strategi agar capaian tersebut terealisasi di antaranya melakukan rapat koordinasi lintas sektor untuk membantu mencari sasaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga target sasaran, yakni anak berusia 0-8 tahun kurang satu hari bisa mendapatkan imunisasi.
"Kami sudah menyusun micro planning baik terkait jumlah sasaran, target masing-masing puskesmas, dan kebutuhan logistik sehingga memudahkan pelaksanaan ke depan," kata dia.
Untuk Kota Kediri, pihaknya mengungkapkan nol kasus polio. Melalui program ini diharapkan agar Kota Kediri terhindar dari kejadian luar biasa (KLB) penyakit polio.
"Agar polio ini tidak terjangkit lagi butuh dukungan dari orang tua agar menyetujui anaknya diberikan vaksin supaya masyarakat terutama di Kota Kediri aman tidak terjangkit polio," kata dia.
Sementara itu, salah satu orang tua balita berusia 11 bulan, Rena mengatakan ia membawa anaknya untuk ikut imunisasi polio.
"Kami berharap agar anak-anak di Kota Kediri bisa terbebas dari penyakit polio. Kami juga mengucapkan terima kasih dengan adanya program ini semoga anak-anak bisa sehat tidak ada KLB lagi," kata Rena. (ant/far)
Load more