Kediri, tvOnenews.com - Pihak keluarga korban santri asal Banyuwangi, Bintang Balqis Maulana, yang meninggal dunia karena perundungan oleh seniornya di Kediri, tidak akan menempuh jalan damai.
Hal tersebut diutarakan oleh ibu korban Suyanti (48) yang didampingi ayah korban Rustam Efendy, warga Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, saat menemui sejumlah media, Senin (4/3).
"Saya tidak akan berdamai atau apapun itu dengan alasan kasihan, karena saya melihat salah satu pengacara dari tim tersangka itu bilang bahwa ini kesalahpahaman karena masalah sholat," ujar Suyanti, ibu korban.
Lebih lanjut, masih kata Suyanti, saya sebagai ibunya yang melahirkan dia, anak saya kalau disuruh itu pasti melaksanakannya, jadi tidak usah sampai dipukul atau dibunuh.
Selain itu, dengan kejadian ini pihak pondok juga harus bertanggung jawab karena hilangnya nyawa Bintang Balqis Maulana.
"Saya harus meminta pertanggungjawaban dari pondok, karena benar-benar lalai sampai seperti kejadian kayak begini hilangnya nyawa anak saya," katanya.
Dirinya berharap, dengan kejadian tersebut, para tersangka dihukum seberat-beratnya, karena sudah memperlakukan anak saya dengan dijadikan pertontonan di dalam pondok.
"Jadi harus benar-benar mendapatkan hukuman seberat-beratnya, sesuai dengan undang- undang yang berlaku," tegasnya. (min/hen)
Load more