“Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PT HM Sampoerna, Mitra Klinik BUM Desa dan Akademi Desa Wisata, semoga menjadi awal terwujudnya nawa bhakti satya Jawa Timur nomor tujuh yaitu Jatim berdaya untuk memperkuat ekonomi berbasis BUM Desa,” tambahnya.
Lanjutnya, Budi menjelaskan bahwa dari yang ia dapatkan, Provinsi Jawa Timur penyumbang perekonomian terbesar kedua di pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99 persen.
Direktur Program, Nova Hariyanto menyampaikan, bahwa program penguatan dan pengembangan desa wisata pada tahun 2024 ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena memang program mitra klinik BUMDesa sudah terbukti efektif dalam mengembangkan desa wisata. Namun pada tahun ini mitra klinik BUMDesa berupaya menggali potensi desa wisata di Jawa Timur dengan fokus program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Program “Dewi Cemara” (Desa Wisata Cerdas, Mandiri dan Sejahtera).
Dalam sambutannya, Nova menjelaskan tren pertumbuhan Desa Wisata Jawa Timur berkembang secara signifikan. Pada tahun 2022, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mencatat bahwa terdapat 596 desa wisata yang tersebar dari Kabupaten Pacitan hingga Kabupaten Banyuwangi.
Lanjutnya, bahwa tren positif pertumbuhan desa wisata di Jawa Timur ditunjukkan dari peningkatan perolehan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) untuk Jawa Timur dari tahun 2022 dengan jumlah empat desa wisata terbaik menjadi delapan desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2023.
“Pendampingan yang kami lakukan alhamdulillah membuahkan hasil dari desa wisata dampingan Mitra Klinik BUMDesa Jatim mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia menjadi delapan desa wisata terbaik,” tambahnya.
Nova Haryanto juga menuturkan bahwa program pendampingan desa wisata tahun ini difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif dan komunitas atau community based tourism (CBT). Sebagai suatu konsep dalam mengelola pariwisata dengan mengedepankan partisipasi aktif masyarakat desa untuk membangun kesejahteraan namun tetap menjaga kualitas lingkungan, serta melindungi kehidupan sosial dan budaya lokal diharapkan mampu menjadi pendekatan pembangunan desa wisata yang berkelanjutan.
Load more