Jombang, tvOnenews.com - Dikarenakan dipastikan tidak akan dihuni lagi, Pemkab Jombang gerak cepat menangani bencana tanah bergerak yang mengakibatkan amblas di Dukuh Sumberlamong, Dusun Jumok, Desa Smabirejo, Kecamatan Wonosalam. Pj Bupati Jombang Sugiat mengatakan, akan melakukan relokasi warga terdampak musibah tersebut.
Mengenai tindaklanjut penanganan bencana tersebut, Sugiat menyebut akan melakukan beberapa langkah. Salah satunya relokasi warga ke area yang lebih aman.
”Terkait tanah gerak nanti kita evaluasi lagi, jika memang tanah itu berbahaya dan tidak bisa ditempati maka kita lakukan relokasi," ujar Sugiat, Jumat (8/3).
Dijelaskan Sugiat, solusi yang akan dilakukan memang bukan perkara mudah. Ia mengakui, bagi sebagian warga meninggalkan rumahnya adalah sesuatu yang berat dilakukan. Sebab di tempat kelahiran mereka, setiap orang punya kenangan yang tidak bisa dihilangkan.
Namun demikian, keselamatan warga adalah prioritas utama. Untuk itu, diperlukan komunikasi yang baik antara pemangku kepentingan pemerintahan dengan warga.
"Kita berharap warga paham, jangan sampai karena harta bendanya yang masih di lokasi tanah gerak tidak mau dievakuasi," jelasnya.
Selain opsi itu, ia juga akan melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal itu berkaitan dengan penyediaan lahan relokasi.
”Saya juga sudah komunikasikan bersama BNPB, saya meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah ini,” sambung Sugiat.
Salah satu dari 12 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat mengatakan tidak berani lagi menempati rumahnya. Sehingga tidak akan diperbaiki kembali.
"Tidak berani, sekarang saja masih bergerak. Entah kemana nanti. Sementara masih numpang di saudara dulu," kata Sugito.
Kepala Desa Sambirejo Sungkono mengatakan, pemerintah desa akan merelokasi 10 rumah, 12 kepala keluarga terdiri dari 34 jiwa yang menjadi korban tanah amblas.
"Kita punya tanah kas desa (TKD) di Dusun Jumok sini. Kalau tidak di situ ya di dekatnya TKD, cuma milik Perhutani," kata Sungkono. (usi/far)
Load more