Tuban, tvOnenews.com – Tiga desa di wilayah Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban kini terisolir akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Masing-masing desa tersebut yakni Desa Kanorejo, Tambakrejo dan Desa Karangtinoto. Di wilayah ini, banjir menggenangi puluhan rumah warga dengan ketinggian air bervariasi antara 30-50 sentimeter. Air yang menggenang juga memutus akses jalan penghubung antar desa dengan ketinggian antara 50-60 sentimeter sepanjang hampir satu kilometer.
“Kalau ingin pergi ke kota kecamatan, kami harus naik perahu. Yang menggunakan kendaraan motor harus memutar melewati wilayah Kecamatan Soko, sejauh 10 kilometer,” kata Totok Supriyanto warga Desa Kanorejo.
Menurut Totok, banjir datang dan perlahan menggenangi pemukiman warga sejak Senin (11/3) dini hari. Tak hanya menggenangi pemukiman warga, banjir juga merendam ratusan hektare lahan pertanian di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, masih terdapat 13 desa di empat kecamatan terdampak banjir, hingga Rabu (13/3) siang. Tiga desa tergenangi di wilayah Kecamatan Soko, yakni desa Glagahsari, Kenongosari, dan Sandingrowo. Di Kecamatan Rengel empat desa terdampak masing-masing desa Tambakrejo, Kanorejo, Karangtinoto dan Ngadirejo. Dan di wilayah Kecamatan Plumpang, tiga desa terdampak banjir yaitu Desa klotok, Kedungsoko, dan Kebomlati. Sedang di Kecamatan Widang, tiga desa terdampak adalah Desa Ngadipuro, Patihan, dan Desa Simorejo.
“Untuk rumah yang tergenang dengan kondisi lumayan parah, kami data ada sekitar 30 rumah. Sedang untuk persawahan belum bisa kami pastikan datanya, tapi diperkirakan sudah ratusan hektare,” tutur Sudarmaji, Kalaksa BPBD Tuban.
Sudarmaji juga mengingatkan agar warga di sepanjang bantaran Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Tuban, untuk tetap waspada, karena kondisi air di wilayah hulu masih tinggi. Bahkan sejumlah fasilitas seperti listrik juga padam saat banjir terjadi.
Load more