Sebagai upaya awal penanganan bencana alam tanah gerak, pihaknya telah melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Lalu bersama dengan warga, dilakukan penutupan sementara jalan aspal yang retak.
“Dari hasil kaji cepat, kami merekomendasikan untuk dilakukan relokasi area bangunan yang terdampak. Lalu melakukan alih fungsi kawasan menjadi daerah konservasi tangkapan air. Kemudian melakukan rekayasa teknis penguatan struktur tanah. Guna pemanfaatan kawasan dengan melibatkan peneliti civitas akademi,” beber Agung.
Sementara untuk lokasi retakan di jalan antar dusun telah ditutup dengan semen. Adapun lokasi retakan pada SD-SMP Satu Atap telah diamankan menggunakan tali agar orang tidak mendekat ke tempat itu.
Menurut warga, keretakan terjadi sejak sepekan terakhir. Penyebabnya hujan deras yang turun dalam beberapa hari ini.
”Tadi malam juga hujan lagi. Akhir-akhir ini hujannya memang deras,” ujar Ngatmini, salah satu warga.
Untuk membatasi agar orang tidak masuk ke area yang terdapat retakan akibat tanah bergerak, lokasi retakan diberi tutupan. Sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi. Mereka menempati rumah masing-masing meski hujan lebat.
”Warga tidak khawatir mungkin karena sudah terbiasa menghadapi tanah bergerak,” kata Kasino (56), warga yang lain.
Load more