Pihaknya sudah mengukur tekanan air pori kemudian dari perilaku kondisi setempat.
"Ada Pore Water Presser yang besar di bawah sini, tidak didukung kondisi tanah yang bagus juga," ujar Putra Agung.
Sebenarnya kondisi tanah di Brau bagus kalau tidak dibuka (kondisi lingkungan rusak, karena banyak pohon ditebang). Dulu banyak pohon besar disini, karena tekanan air pori yang besar akan dihisap lagi oleh tanamannya, selama ini pohon yang menetralisir, sehingga lokasi di Dusun Brau dulu terlihat aman.
"Ketika dibangun insfrastruktur kan semuanya jadi terbuka, bayangkan lapisan bawah tekananya besar, yang diatas sudah dibuka, perilakunya berbeda, dia mengubah kadar air tanah. Kalau tidak berubah sebenarnya tidak apa-apa karena tanah di atasnya mengandung momori lonit, sejenis mineral lempung yang bisa mengembang," ujar peneliti yang bekerja sama dengan BPBD Kota Batu ini.
Dalam kondisi ini, Putra Agung mengatakan untuk mengatasi kondisi ini dengan enginering ini pasti bisa, namun pertimbangannya pada kemampuan anggaran.
Karena membangun parit-parit dengan kerikil dengan sumur resapan yang panjang, melikari kawasan patahan.
"Tapi biayanya kan cukup besar, menurut saya lebih baik dikembalikan pada kondisi alam," ujarnya.
Load more